ENDE .Spektrumntt.com|| Menyadari kesulitan ekonomi yang dialami oleh orang tua murid, Yayasan Mardiwiyata dan Kepala Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Frateran Ndao Ende mengambil kebijakan keringanan uang sekolah sebesar lima ratus ribu rupiah, untuk semua golongan berlaku sejak bulan juli atau tahun ajaran baru 2020/2021
Demikian hal ini disampaikan kepala Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Frateran Ndao Ende Fr. Wiliam Satel Sura, BHK kepada media ini di ruang kerjanya pada Rabu, (26/08/2020)
Kebijakan keringan uang sekolah ini, bertujuan untuk membantu orang tua siswa di masa pandemi covid-19 ini, karena dimasa ini ekonomi masyarakat kita sedang sulit, karena kita menyadari tidak semua orang tua siswa berprofesi sebagai PNS, ada yang pedagang dan ada juga yang petani
Uang sekolah yang sebelumnya lima juta rupiah, kita memberi keringan menjadi empat juta lima ratus ribu rupiah, artinya tahun ini uang sekolah ada pemotongan lima ratus ribu rupiah untuk semua golongan, dan ini berlaku untuk tahun ajaran baru 2020/2021
"Iya ini berlaku untuk tahun ini, untuk tahun berikutnya nanti kita akan lihat kembali dengan situasi ini" Ungkap Fr. Wiliam
Dalam masa pandemi covid-19 ini kita di SMA Fr. Ndao Ende menerapkan sistem pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) dan Luar Jaringan (Luring), kemarin ketika kabupaten Ende di tetapkan sebagai zona hijau kita lakukan pembelajaran Luring dengan cara tatap muka berjenjang namun tetap memperhatikan protokol kesehatan
Ketika saat ini kita masuk zona merah, kami memberlakukan pembelajaran Daring (Dalam Jaringan) memang penerapan sistem ini kita agak mengalami kendala karena tidak semua siswa/i memiliki Handpone Android, untuk mengatasi itu siswa/i diminta untuk mengambil tugas di sekolah(**/red
penulis A Aku Suka
editor EppyM photo istimewa