Belu. Spektrum-ntt.com || Kepala Desa RinbesiHat, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, Gregorius Ulu menghujani kediaman salah satu staf kerjanya yakni almarhum Silvester Lorok dengan tetesan air mata.
Pantauan media di lokasi pada, Sabtu (01/10/22). Hal itu terjadi saat hendak melakukan upacara kedinasan yang digelar oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) se-kecamatan Tasifeto Barat guna memberikan penghormatan terakhir bagi jenazah almarhum.
Sosok seorang Gregorius Ulu (Kades RinbesiHat) yang menangisi jenasah staf kerjanya, yakni almarhum Silvester Lorok (Sekdes) itu terjadi dikediaman almarhum sendiri yang beralamatkan Dusun Seo. B, Desa RinbesiHat.
Tanpa malu, tak mampu menahan pilu serta sesak di dada, Gregorius Ulu meneteskan air matanya ketika berada didekat peti almarhum serta disaksikan langsung oleh hadirin/hadiran serta keluarga besar yang sedang berduka.
Isak tangisnya mengundang perhatian serta menghipnotis hadirin/hadiran untuk masuk kedalam lautan duka yang dirasakan masyarakat Desa RinbesiHat pada umumnya.
Air mata Kepala Desa, Gregorius Ulu mengudang atensi dari para pemangku jabatan pemerintahan yang hadir untuk melawati jenasah almarhum yang sudah terbaring kaku, tanpa roh dan tanpa nyawa yang diakibatkan oleh kecelakaan maut.
Kepala Desa RinbesiHat, Gregorius Ulu dihadapan sahabat, kenalan serta keluarga yang berduka menyampaikan rasa kehilangannya yang begitu besar atas peristiwa kematian yang dialami oleh stafnya yakni Alm. Silvester Lorok.
"Selain sebagai sekretaris desa, almarhum juga cukup berjasa bagi saya. Dia juga yang memperjuangkan saya untuk berdiri di tempat ini sebagai seorang kepala desa," katanya.
Dikatakan Kades Goris Ulu, beberapa tahun yang lalu almarhum sendiri yang memulangkan saya dari Denpasar, Bali untuk kembali ke RinbesiHat. Tanpa jasa dan kerja keras dari beliau, saya tidak bisa berdiri di depan seperti ini.
"Almarhum dan beberapa tokoh masyarakat disini meminta saya untuk kembali pada waktu itu. Dan jasa almarhum bagi saya belum bisa dibalas," katanya.
Kades RinbesiHat berkisah bahwa, almarhum adalah sosok pribadi yang sangat baik, walau terkadang sering ceplas-ceplos, namun pada dasarnya beliau baik hati. Almarhum yang saya kenal, sambungnya, sangat loyal dan taat kepada pimpinan.
"Walaupun beliau adalah senior saya, walaupun dia saudara saya, kakak ipar saya, ketika saya marah almarhum selalu merespon dengan menorehkan senyuman diwajahnya, sambil melontarkan kata siap, dan selalu menundukkan kepalanya, serta kedua tangannya selalu mengelus dada. Hal itu yang membuat saya merasa kehilangan," ungkap Goris Ulu dengan mata berkaca-kaca.
Sambungnya, Selama ± 30 tahun hidup ditengah masyarakat, dan terutama hidup berdampingan bersama saya sebagai staf pemerintahan, dirinya tidak pernah mempersulit saya.
"Kadang-kadang saya marah, namun dia tidak pernah menyimpan dalam hati. Dan dihadapan saya, beliau tidak pernah membantah. Bahkan, ketika ia merasa lebih, ia sering curhat kepada istrinya seraya berkata; tolong sampaikan kepada saudaramu, kalau ucapannya itu salah. Kalau didepan banyak orang jangan buat saya begitu," ucap kades RinbesiHat seraya menyapu dada.
Dalam kesempatan tersebut, Gregorius Ulu juga tak lupa menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang sudah berusaha untuk menghubunginya ketika insiden lakalantas menimpa almarhum Silvester Lorok di jalan raya negara, jurusan Nesam-Motaain, persisnya di wilayah Kecamatan Tasifeto Barat.
"Saya mohon maaf kepada bapak/ibu, keluarga dan sanak saudara yang mungkin saat itu menghubungi saya tapi tidak tersambung, karena saat pulang dari Mandeu, HP saya dalam keadaan non aktif (mati) karena kehabisan baterai. Jadi ketika saya tiba, beliau (almarhum) sudah tidak bernafas lagi," ungkapnya.
Diakhir kata, Kepala Desa RinbesiHat mewakili masyarakat dan keluarga yang berkabung menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak, sahabat, kenalan serta handaitulan yang sempat hadir untuk menyaksikan prosesi upacara kedinasan.
"Terima kasih kepada bapak/ibu sekalian yang sudah meluangkan waktu untuk hadir di tempat ini. Hari ini cukup banyak yang datang memberikan doa bagi bapak Silvester Lorok, karena yang hadir dalam kesempatan ini menyadari dan tahu bahwa almarhum adalah orang baik. Selama hidupnya di Rinbesihat, almarhum tidak pernah berkelahi ataupun bersoal dengan orang lain," tutup Goris Ulu.
Penulis : NN