Sikka.Spektrum-ntt.com ||Manejer Proyek Kerjasama Wahana Visi Indonesia (WVI) Area Program Sikka, dan Pusat Pastoral (Puspas) keuskupan Maumere Melaksanakan kegiatan Selebrasi dan Learning di Akhir Kemitraan, yang berlokasi di Lokaria Hotel, Senin (24/5/2021).
Kegiatan ini dilaksanakan mengingat berakhirnya kemitraan antara WVI dan Keuskupan Maumere yang terjalin selama kurang lebih 14 tahun.
Rm. Yanuarius Hilarius Role, Manajer Proyek Kerjasama Keuskupan Maumere dengan WVI-AP Sikka mengatakan bahwa kerjasama kemitraan antara Keuskupan Maumere dengan WVI-AP Sikka sudah berakhir dan WVI akan meninggalkan Sikka dan beralih ke tempat lain.
Ia mengatakan bahwa selama kurun waktu 14 tahun, pihaknya sudah melaksanakan program-program yang lebih fokus pada anak mulai dari memperhatikan hak anak, perlindungan anak, dst.
Setelah menjalin kerjasama ini, ada proses pembelajaran yang didapat yakni proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang memfokuskan pada masalah anak. Selama proses kerjasama ini berjalan pihaknya sudah mempunyai bayang-bayang bahwa kegiatan-kegiatan bersama WVI ini akan tetap dilanjutkan meskipun tidak lagi bersama WVI.
Ia mengatakan bahwa sudah meletakkan dasar-dasar, teristimewa peran pendampingan keluarga atau pendampingan anak. Dan juga sudah mempunyai modul pendampingan, dan orang-orang yang sudah dilatih menjadi fasilitator.
Sementara soal model yang akan diterapkan nanti, Ia mengatakan bahwa pihaknya akan masuk di wilayah Paroki-Paroki, dan disesuaikan dengan perencanaan pastoral di Paroki-Paroki. Puspas yang bertugas sebagai koordinator kegiatan pastoral akan memberikan masukan dan pendampingan di Paroki-Paroki.
Radani Sembong, Area Program Manajer WVI Sikka- Ende menyatakan bersyukur bahwa selama 14 tahun WVI berkarya di wilayah Kabupaten Sikka. Selama berada di wilayah Keuskupan Maumere, pihaknya sudah membangun kolaborasi kemitraan baik dengan Pemerintah setempat, Gereja, dan mitra lainnya.
Ia mengatakan bahwa WVI dalam menjalankan program tidak merasa sendirian, melainkan bersama-sama dalam membangun sehingga dampak yang dihasilkan sangat bermanfaat. Ia juga mengapresiasi sikap keterbukaan pemerintah Desa dan masyarakat setempat selama kemitraan ini dibangun.
Ia berharap agar ada keberlanjutan dari apa yang sudah dilakukan, bukan hanya sebatas program tapi harus tetap dilanjutkan.
Rm. Yohanes Eo Towa, Direktur Puspas Keuskupan Maumere mengatakan bahwa kerjasama Puspas Maumere dengan WVI pada awalnya hanya pada satu komisi yakni komisi PSE, kemudian ditingkatkan dengan komisi-komisi lain yang dikoordinasikan oleh Puspas.
Iaw mengatakan bahwa semua kegiatan dilaksanakan secara bersama-sama mulai dari perencanaan kegiatan, assesment bersama, dan program-program dilaksanakan secara bersama.
Dalam kerjasama ini ada peningkatan dari waktu ke waktu yang melibatkan semua komisi di Puspas mulai dari komisi keluarga, PSE, komisi KKI, komisi kesehatan, komisi pendidikan, semuanya berhubungan dengan anak, dan ada perubahan yang terjadi mulai dari pola asuh anak, segi gisi, dan hak-hak anak terpenuhi.
Banyak pikiran yang perlu untuk dilanjutkan di. Keuskupan ini dan tentu harus melibatkan seluruh komponen baik NGO maupun pemerintah, dan tidak bisa bekerja sendiri. Ini akan menjadi bahan pembicaraan di tingkat Keuskupan.
Yang paling penting adalah bahwa Desa harus menjadi sentra pelayanan untuk memenuhi seluruhnya. Jika dilaksanakan pasti akan ada perubahan termasuk hak-hak terhadap anak.//red