Tumpukan Sampah Membanjiri Destinasi Wisata Fatumnasi, Siapa Yang Mau Bertanggung Jawab???

BAGIKAN

TTS.Spektrum-ntt.com || Kawasan Cagar Alam Mutis Dan Beberapa Obyek Disekitar Kecamatan Fatumnasi Menjadi Primadona Wisata di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Pasca Fatumnasi Meraih Juara I Dalam Ajang Pesona Indonesia (API) Award, Kategori Surga Tersembunyi Terbaik tahun 2021. 

Namun Sayang, Surga tersembunyi di bumi cendana tersebut kini ternoda oleh warna-warni sampah dari tangan-tangan wisatawan yang tidak bertanggung jawab.

Hal ini mengundang atensi dari berbagai pihak, baik Pemerintah Daerah, warga masyarakat, maupun putra-putri daerah Timor Tengah Selatan (TTS) untuk ikut memerangi tindakan penumpukan sampah yang berada disekitar destinasi wisata Fatumnasi.

Turut melontarkan kritik terhadap kondisi tersebut, salah satu putra Fatumnasi, Aris Tanesi, SH. sangat menyayangkan tindakan para wisatawan yang membuang sampah sembarangan pada obyek-obyek wisata yang sering di kunjungi.

"Seharusnya kita sebagai pecinta alam, berwajib untuk menjaga kawasan yang kita cintai agar terlihat bersih dan menghijau dan bukan diwarnai dengan sampah yang menumpuk", imbuhnya kepada media ini, kamis, 10/02/2022

Dikatakan Aris bahwa tumpukan sampah plastik dan botol bekas minuman yang sedang merajai area wisata Fatumnasi sangat merusak keindahan alam yang asli. Bahkan panorama alam wisata Fatumnasi beserta nilai estetikanya pun sudah tidak mempesona akibat sampah yang dihambur oleh para pengunjung.

Demi menjaga dan terus melestarikan keindahan alam Fatumnasi, advokat muda tersebut pun berharap agar wisatawan yang berkunjung sadar diri masing-masing terhadap masalah sampah.

Sementara pemuda lainnya yang tergabung dalam komunitas Asae Nu'af dan sering melakukan aksi pungut sampah juga sangat menyesalkan kondisi sampah di kawasan Cagar Alam Mutis yang sudah tidak terkendali.

"Kaka cagar alam kan seharusnya di jaga ketat karena itu bukan tempat wisata. masuk keluar harus ada surat izin karena ada satwa dan tumbuhan liar yang di lindungi to kaka. Tapi kalau kondisinya sudah begini siapa yang mau bertanggung jawab". Ucap Ady Sunbanu, salah satu anggota komunitas Asae Nu'af dengan nada kesal

Penulis : Mega Ngefak

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink/a2.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink-1/ok.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents