Kupang.Spektrum-Ntt.com|| Salah satu tim peneliti dari Politeknik Negeri Kupang mengadakan workshop dan asistensi pemodelan rumah regel selama 2 hari berturut-turut, yakni jumat 2 hingga sabtu 3 Desember 2022 di Swiss Belcourt Hotel. Workshop ini merupakan bagian dari riset yang dilakukan oleh Tim Hura-Vokasi Politeknik Negeri Kupang dengan pendanaan dari LPDP. Luaran dari riset ini adalah sebuah panduan teknis berupa gambar detail rumah regel yang ramah angin.
Hadir dalam kegiatan ini, Dr. Maria F. Soetanto, Dipl. Ing., MT dan Sugiarto, ST., M.Eng. sebagai narasumber, Tim Hura-Vokasi, beberapa dosen Politeknik Negeri Kupang, serta mahasiswa yang tertarik pada bidang yang dipresentasikan. Kedua narasumber ini merupakan dosen dan peneliti pada Laboratorium Aeronautika Politeknik Negeri Bandung.
Pada kesempatan tersebut, Sugiarto menyampaikan materinya tentang pemodelan terhadap rumah regel dengan pemberian beban angin menggunakan analisis serta memberikan masukan dan koreksi terhadap pemodelan yang telah dilakukan oleh Tim Hura Vokasi. Diakhir dari kegiatan ini, Maria menyampaikan hasil pengujian terhadap tiga buah miniature rumah regel yang telah dibuat oleh Tim Hura-Vokasi. Ketiga miniature ini mewakili rumah regel yang ada saat ini, rumah regel yang telah diperkuat dengan system bracing, dan rumah regel yang telah diperkuat dengan pelat baja pada rangkanya. Miniatur ini telah diuji mulai dari tanggal 23-29 November 2022 di terowongan angin tipe open loop 2 yang ada di laboratorium Aeronautika Politeknik Bandung.
Pada saat mempresentasikan hasil evaluasinya, Maria menyampaikan bahwa pada kecepatan angin lemah pola aliran yang terjadi masih bersifat laminar, yang tidak menimbulkan dampak pada bagian atap rumah regel. Sedangkan pada kecepatan angin sedang menuju kuat sudah memperlihatkan pola aliran yang turbulen. Turbulensi aliran tersebut akan berjalan menuju kebagian belakang rumah dengan semakin tinggi kecepatan angin yang diberikan. Sedangkan dibagian depan juga terlihat vortisitas aliran yang juga mengarah ke atap bagian depan. Bentuk pola aliran yang terjadi di area permukaan solid dimana terlihat kopling antara fluida udara dengan kekasaran permukaan solid menimbulkan aliran ‘swirl’. Pada kategori angin kuat, terlihat vortex yang awalnya berada pada permukaan surface solid sudah naik mencapai atap, yang mana dapat menyebabkan atap terangkat.
Selanjutnya Maria menyampaikan turbulensi aliran angin dibelakang bagian rumah, dapat menyebabkan kerusakan pada atap rumah, terlihat timbulnya buckling pada potonga atap seng, adanya pengangkatan (lendutan) dibagian tepi potongan atap, hingga terjadinya pengangkatan lapisan atap kearah atas.
Dari tiga buah miniature rumah regel yang diuji, Maria menyimpulkan kerusakan terjadi pada atap ketiga rumah tersebut. Tetapi dengan variasi struktur yang diterapkan pada ketiga rumah tersebut, menghasilkan perbedaan dampak kerusakan: miniature rumah regel yang diperkuat dengan bracing lebih mampu menahan aliran angin kuat dibandingkan dengan miniature rumah regel yang ada saat ini, sedangkan rumah regel yang diperkuat dengan sitem pelat merupakan desain rumah regel yang paling optimum yang memiliki dampak paling minim terhadap aliran angin kuat.
(Sumber Humas PNK)