SIKKA.spektrum-ntt.com || Pemerintah Kabupaten Sikka, melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan, sementara melakukan penanganan 485 Unit rumah untuk warga pada tahun 2021. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Sikka, Femmy Bapa, ST., M. Eng, Kamis (22/7/2021).
Ia mengatakan bahwa total 485 Unit rumah tersebut tersebar hampir lebih dari 15 Kecamatan di wilayah Kabupaten Sikka, dengan sistemnya yakni swakelola. Sementara untuk realisasi fisik pendropingan material untuk DAU sudah 100%, sementara untuk DAK sementara dalam proses.
Ia lebih lanjut mengatakan bahwa pihaknya lagi mengejar output dan out come dari APBD. Jadi, setelah barang-barang nya datang, masyarakat yang didampingi akan segera melakukan proses pembangunan. Sementara untuk batas waktu yakni sampai bulan Oktober.
Sementara itu, untuk kriteria bagi masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan rumah tersebut, Ia menyatakan bahwa ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi yakni sudah memiliki tanah, rumah masuk kategori tidak layak huni, masuk dalam kategori MBR ( Masyarakat berpenghasilan Rendah). Setelah itu baru dilakukan verifikasi teknis.
Ia lebih lanjut mengatakan bahwa yang dikejar kedepannya yakni dari APBD, karena dari Database yang dimiliki sekitar 20.000 Unit rumah. Artinya kalau diharapkan dari DAU saja, pasti butuh waktu lebih dari 20 an tahun. Sehingga sekarang yang harus dilakukan adalah membangun komunikasi dengan menyiapkan database agar bisa di intervensi oleh pemerintah Provinsi maupun Pusat. Sementara untuk CSR kedepannya akan diupayakan.
Ia melanjutkan bahwa yang menjadi preseden buruk yakni masyarakat yang sudah menerima bantuan tapi tidak dimanfaatkan. Ada juga karena kondisi keterbatasan dan nilai bantuan sedikit, sehingga menjadi beban buat masyarakat. Terhadap kondisi ini pihaknya lagi berusaha untuk memperbaiki dan menaikan jumlah bantuan dari sisi Pemerintahan. Tetapi masyarakat juga harus berkomitmen untuk menyelesaikan bantuan yang sudah diberikan.
Ia menambahkan bahwa tahun 2021 ada bantuan dari sumber DAK sebanyak 147 Unit, dan selebihnya dari DAU. Untuk pendataan sudah selesai di bulan Desember 2020, dan sekarang sementara dalam penginputan data, dan setelah itu baru akan di launching tentang penyebaran datanya.