TRUK-F Surat Kapolda NTT, Rupanya Ada Yang Tidak Beres Soal Eksploitasi 17 Anak

BAGIKAN

SIKKA. SPEKTRUM-NTT.COM || Tim Relawan untuk Kemanusiaan Flores(TRUK-F) dan Jaringan Pejuang Hak Asasi Manusia (HAM) Sikka akhirnya menyurati Kapolda NTT untuk memberikan informasi berkaitan dengan proses penegakan hukum atas kasus eksploitasi ke-17 anak di bawah umur, Rabu (18/8/2021). 

 

Koordinator TRUK-F, Sr. Eustochia SSpS, dihadapan Media ini, (18/8/2021) menyatakan keputusan untuk menyurati Kapolda NTT dikarenakan ada beberapa alasan diantaranya bahwa pada tanggal 18 Juli 2021, Bupati Sikka dan Kapolres Sikka menutup sementara ke-4 Pub tersebut sampai dengan waktu yang tidak ditentukan.

 

 Namun sejak awal Juli 2021 kenyataannya bahwa kedua Pub tersebut telah dibuka dan beroperasi kembali. Karena itu pihaknya ingin mengetahui siapa yang mengijinkan ke 2 Pub tersebut untuk beroperasi kembali, dan atas pertimbangan apa sampai kedua Pub tersebut dibuka kembali. 

 

Pihaknya juga menyoroti bahwa pada tanggal 16 Juni 2021, melalui case conference yang dihadiri utusan kemenPPA RI, Polda NTT, KPAI, LPSK, DP2KBP3A Kab. Sikka, Sakti Peksos Kab. Sikka, unit PPA Polres Sikka dan TRUK-F, Polda NTT yang diwakili oleh Kasubdit IV Renakta Ditreskimum Polda NTT Kompol Muhammad Mukson menerangkan bahwa berdasarkan hasil gelar perkara, pada tanggal 14 Juli 2021 Polda NTT telah menetapkan 1 orang tersangka dalam kasus ini. Pihaknya mempertanyakan pasal apa yang disangkakan terhadap tersangka dan dan sejauh mana proses penyidikan terhadap 1 orang tersangka tersebut. 

 

Pihaknya juga menyoroti bahwa pada tanggal 27 Juni 2021, sekitar jam 3 sampai jam 6 pagi, ada 4 dari 17 anak korban/saksi kasus dugaan perdagangan orang yang dititipkan oleh Polda NTT di Shalter St. Monika TRUK-F Maumere melarikan diri atau dilarikan dengan melompat pagar setinggi 2 meter. Pihaknya menemukan sebuah tangga yang memudahkan mereka untuk melompat keluar. Sehingga pihaknya menduga bahwa ada pihak tertentu yang memfasilitasi ke 4 anak tersebut melarikan diri atau dilarikan.

 

 Pada hari yang sama, TRUK-F melaporkan peristiwa tersebut ke Polda NTT yakni kepada Iptu Fernando Oktober, S. Tr. K. Dan pada tanggal 5 Juli 2021 TRUK-F membuat laporan tentang kehilangan ke 4 anak tersebut kepada Kapolres Sikka dengan nomor surat 32/DIV.P/TRUK/VII/2021. Sehingga pihaknya menanyakan sejauh mana tindak lanjut yang dilakukan Polda NTT dan Polres Sikka atas laporan tersebut. 

 

Suster Eustochia,SSpS menyatakan bahwa dari keseluruhan sorotan permasalahan ini membuat pihaknya merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres terhadap kasus ini. Sementara itu, untuk ke 13 anak lainnya sudah berada di Jakarta dan sekarang sedang dalam proses rehabilitasi di Panti Rehabilitasi Kementerian Sosial.(**/red 

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink/a2.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink-1/ok.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents