TTS.Spektrum-ntt.com || Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan melalui Bidang Ekonomi Pembangunan berhasil melaksanakan 2 kajian strategis dan menghasilkan sejumlah rekomendasi positif bagi Pemerintah Daerah, dimana hasil kajiannya telah diseminarkan pada bulan Desember 2024.
Dua kajian strategis tersebut diantaranya, pertama "Peran Pemerintah Dalam Meningkatkan Nilai Tawar Jeruk Keprok Soe" dan yang kedua mengenai "Pengaruh Kualitas Pelayanan Perumda Air Minum Soe terhadap konsumen/Pelanggan".
Hal ini disampaikan Kepala Balitbangda TTS, Dominicus E. Chr. Manu, SH, kepada media ini, Jum'at, 27/12/2024
Menurut Dominicus Manu, Sejumlah rekomendasi yang dihasilkan dari dua kajian itu akan diserahkan kepada Pemerintah Daerah yakni OPD terkait untuk dijadikan acuan dalam merumuskan kebijakan dan program kegiatan.
Lanjut Dominicus bahwa, dua kajian strategis itu telah melalui berbagai tahapan yang berjalan selama 6 bulan dari pengambilan sampel yang dilaksanakan di beberapa desa sampai dengan seminar hasil yang dilaksanakan awal Desember di Aula Balitbada Kabupaten TTS.
"Untuk dua kajian ini kegiatannya berjalan selama enam bulan dan sudah seminar hasil akhir di awal Desember kemarin," Kata Dominicus.
Kepala Balitbangda juga menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, pihaknya bekerjasama dengan tim ahli dari Universitas Katolik Widya Mandira Kupang dan juga melibatkan OPD terkait.
Berikut sejumlah rekomendasi yang dihasilkan dari 2 kegiatan kajian strategis yang diperoleh media ini yakni;
Yang Pertama, 4 Rekomendasi untuk Peran Pemerintah Dalam Meningkatkan Nilai Tawar Jeruk Keprok Soe diantaranya :
1. Penguatan Infrastruktur dan Akses Air Untuk mendukung keberlanjutan produksi. pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur irigasi dan memperluas akses air bagi petani untuk mengurangi ketergantungan pada musim hujan dan memperbaiki kualitas tanaman jeruk,
2. Peningkatan Pendampingan dan Pengawasan Pemerintah perlu memperkuat pendampingan teknis berkelanjutan agar basil pelatihan yang diberikan dapat diterapkan dengan lebih efektif di lapangan. Ini termasuk penyuluhan yang lebih sering dan pengawasan lapangan yang lebih intensif,
3. Diversifikasi Produk dan Branding Pemerintah dapat memperkenalkan program diversifikasi produk olahan jeruk seperti jus, selat, atau chips) dan memperkuat branding Jeruk Keprok SoE di pasar nasional dan internasional. Branding yang kuat akan membantu jeruk SoE lebih dikenal, meningkatkan daya saing, dan membuka pasar baru,
4. Perbaikan Sistem Pemasaran Peningkatan akses pasar dan pengembangan sistem distribusi yang lebih efisien dapat membantu petani untuk mendapatkan harga yang lebih baik. Kerjasama dengan sektor swasta untuk pengolahan jeruk juga penting untuk meningkatkan nilai tambah produk.
Yang Kedua, 6 Rekomendasi Mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan Perumda Air Minum Soe terhadap konsumen/Pelanggan diantaranya :
1. Meninjau untuk perbaikan biaya atau tarif pelayanan yang sesuai dengan kualitas pelayanan yang diberikan,
2. Perbaikan jaringan perpipaan,
3. Penanganan aduan yang terselesaikan secara tuntas,
4. Meningkatkan kapasitas pelaksana teknis melalui Pendidikan dan Pelatihan secara berkala dalam satu tahun,
5. Melakukan Pendidikan dan Pelatihan tentang perilaku Pelayanan,
6. Membangun Komunikasi dengan pelanggan melalui media social sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan.
Terhadap sejumlah hasil kajian itu, Kepala Balitbangda TTS juga berharap dapat membantu OPD terkait dalam pelaksanaan program kegiatan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
"Harapan kami dengan adanya hasil kajian ini bisa membawa dampak positif yang imbasnya kepada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani jeruk, Pengembangan jeruk keprok untuk tidak punah di TTS, dan untuk Perumda Air Minum Soe bisa Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat tepat waktu agar tidak ada pengeluhan dari masyarakat sebagai konsumen," pungkas Dominicus Manu. (SN/Mega).
Keterangan Foto: Seminar Hasil 2 Kajian Strategis