SIKKA. SPEKTRUM-NTT.COM || Sebagai upaya untuk menekan meningkatnya kasus COVID-19, dan angka kematian akibat COVID-19, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka menghimbau masyarakat untuk tetap mentaati protokol kesehatan yang ketat, dan penegakan pemberlakuan PPKM dari RT/RW, karena terhitung dari satu kali 24 Jam terakhir, terdapat 11 orang meninggal dunia, dengan total keseluruhan yakni 69 orang yang sudah meninggal dunia.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Pet Herlemus, ketika dimintai keterangan oleh awak Media, Kamis (22/7/2021).
Ia mengatakan bahwa dalam upaya menekan meningkatnya kasus ini, Pihaknya sudah menyiapkan 25 Puskesmas agar bisa Rapit Antigen, dan bisa diisolasi di rumah masing-masing, karena selama ini hanya difokuskan di Laboratorium Kesehatan Daerah.
" Sekarang kita Fokus di 25 Puskesmas untuk fokus pemeriksaan tracking nya. Lalu kontak erat kita Swab antigen kemudian hasilnya kita distribusi kan Desa/Kelurahan dan ke RT/RW", Ujar Kadis Kesehatan.
Ia lebih lanjut mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada informasi valid dari Laboratorium soal adanya virus varian baru yakni varian Delta. Menurutnya bahwa berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa Varian Delta sudah masuk di Kupang, sementara untuk di Sikka belum ada informasi valid.
Ia lebih jauh mengatakan bahwa Pihaknya juga menyediakan program vaksinasi untuk masyarakat di Puskesmas- Puskesmas setempat. Menurutnya, sampai saat ini sudah 17.000 masyarakat yang sudah di vaksin. Ia menghimbau masyarakat untuk mendaftarkan diri untuk menerima Vaksin di Puskesmas terdekat.
"Sampai saat ini kita sudah masuk angka 17.000. Masih jalan di Puskesmas-Puskesamas. Siapa saja mau vaksin silahkan mendaftarkan diri ke sana", Ujar Kadis Kesehatan.
Ia kembali menghimbau masyarakat bahwa sebagai upaya menekan naiknya kasus ini yakni dengan proteksi diri.
"Sebenarnya yang menolong kita ini hanya prokes. Kalau diri kita terjaga dengan baik maka tidak akan mungkin varian yang hendak masuk ke Kabupaten Sikka ini, dan bisa menekan naiknya kasus ini", ujar Kadis Pet Herlemus.