SIKKA.spektrum-ntt.com || Sebanyak 30 Guru penggerak Angkatan I kabupaten Sikka yang dinyatakan lulus, diserahkan oleh perwakilan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Dirjen Guru dan tenaga Kependidikan, Pendidikan Jasmani dan Rohani dan Bimbingan Konseling kepada Dinas Pendidikan (PKO) Sikka.
Penyerahan Guru Penggerak ini dilaksanakan di Capa Hotel and Resort Maumere, Senin (27/9/2021), dengan tema kegiatan Simposium peran Guru penggerak Dalam transformasi Pendidikan.
Pendamping Guru Penggerak Angkatan Satu, Ermelinda Adelgundis, S.Pd, mengatakan bahwa inti dari kegiatan simposium peran guru penggerak dalam transformasi Pendidikan ini adalah penyerahan 30 guru penggerak dari kementrian Pendidikan melalui Panitia P4TK Penjas-BK kepada Dinas PKO Sikka.
Ia melanjutkan bahwa ke-30 orang guru penggerak ini sudah mengikuti proses pendidikan selama 9 bulan dan dinyatakan lulus dengan predikat yang amat baik oleh pihak Kementrian. Selama mengikuti proses pe dididikan calon guru penggerak dibagi dalam 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang dibawah dampingan satu orang pendamping.
“Mereka sudah mengikuti Pendidikan selam 9 bulan dan dinyatakan lulus, dari ke 30 orang tersbut merupakan guru-guru yang sudah terseleksi secara ketat, sehingga yang lolos hanya 30 orang terdiri dari 3 oarng guru TK, 7 orang guru SD, 10 orang guru SMP, dan 10 orang guru SMA”, Ujar Ermelinda.
Ia melanjutkan, selama 9 bulan para guru penggerak diberikan materi-materi dan modul pembelajaran yakni tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, sebagaimana yang pendidikan yang dijalankan pada perguruan taman siswa. Guru penggerak harus membuat anak nyaman belajar, menghargai anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya melalui penerapan disiplin positif. Modul yang berikutnya guru penggerak belajar bagaimana menciptakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar mereka masing-masing melalui pembelajaran berdiferensiasi yang disisipkan kompetensi sosial emosional dan praktik coaching.
Ia kemudian menyatahkan bahwa pada intinya Guru penggerak itu pemimpin dalam transformasi pendidikan, dimulai dari pengelolaan pembelajaran dalam kelas, menggerakkan ekosistem pendidikan yang berpihak pada murid, dan disiapkan untuk menjadi pemimpin- pemimpin pendidikan yang menggerakkan ekosistem sekolah dalam mewujudkan merdeka belajar bagi murid.
Ia mengharapkan dukungan dari Dinas PKO kab. Sikka, agar bisa memberikan ruang kepada semua Guru Penggerak untuk bisa menjalankan program secara maksimal. “Tadi Bapak kadis sudah meminta semua program untuk dimasukkan ke dinas. Untuk guru penggerak, setelah lulus diharapkan untuk bisa menjalankan tugasnya sebagai agen transformasi pendidikan di komunitasnya baik itu sekolah maupun MGMP. Guru penggerak harus menjadi pelopor dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi murid, membentuk karakter murid sesuai profil pelajar Pancasila”, Tutup Ibu Ermelinda.
Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan olahraga (PKO) Sikka, Yell Da Cunha, mengapresiasi atas keberhasilan dari 30 guru penggerak dengan predikat terbaik dari sekian banyak guru di Sikka. Menurutnya, para guru nantinya akan ditempatkan di Sekolah mereka masing-masing menjadi guru penggerak angkatan pertama.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada kementrian melalui P4TK Penjas-BK atas proses fasilitasi dan pendampingan selama ini. Ia menyatakan bahwa pemerintah Daerah Sikka akan terus dukung dalam upaya peningkatan mutu guru.“Setelah ini ada angkatan 4. Kita belum tahu berapa banyak yang lolos dalam proses seleksi ini. kita mengapresisasi karena ini sangat baik. Pemda Sikka akan dukung dalam memfasilitasi pendidikan Guru Penggerak”, Ucap Yell Da Cunha.