TTS.Spektrum-ntt.com || Seminar Dan Bedah Buku Berjudul "Usi (Raja) Don Louis Nope II, Pejuang Timor Yang Tak Terkalahkan", Mendapat Apresiasi Berbagai Pihak Yang Hadir Langsung Sebagai Pembicara Maupun Sebagai Simpatisan Sejarah Dan Budaya. Sabtu, 04/12/2021, di Aula Hotel Mahkota Plasa Soe.
Buku kedua karya Pina Ope Nope tersebut banyak menceritakan tentang Sejarah Perlawanan Amanuban Di Masa Pimpinan Raja Don Louis Nope II Yang Menentang Kolonialisme Belanda, Inggris dan Portugis. Di mana Raja Don Louis Nope akhirnya tercatat sebagai tokoh pemimpin dari Timor yang berani dalam karya-karya orang Eropa, salah satunya karya Jacques Arago yang berjudul "A Narative of a voyage round the world", yang di publikasi tahun 1823.
Hadir pada kegiatan yang di selenggarakan Keluarga besar Kerajaan Amanuban, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi, S.Pd.M.Pd, Drs. Joni Ninu, M.Pd bersama rekannya Akademisi Sejarah Universitas Nusa Cendana, Kepala Dinas PK, Dominggus Banunaek, SE yang mewakili Bupati TTS, Anggota DPRD TTS, Viktor Soinbala, Perwakilan dari Dinas Perpustakaan Daerah TTS, Perwakilan Dandim TTS, Perwakilan Kapolres TTS, para meo dari kerajaan Amanuban, serta banyak lagi simpatisan sejarah dan budaya, juga rekan penulis sejarah kerajaan Timor yang turut berkontribusi dalam Diskusi penuh makna tersebut.
Atas nama pemerintah provinsi, Linus Lusi mengapresiasi penulis dalam karyanya yang telah mengangkat salah satu cerita sejarah Timor untuk di wariskan bagi generasi yang akan datang. Kemudian Lusi juga siap mendukung penuh karya Pina Ope Nope untuk di masukkan dalam kurikulum jenjang SMA/SMK Se-NTT
"Kita memberikan Apresiasi untuk keluarga Usi Don Louis Nope yang telah melakukan penelitian sejarah ini. Penelitian ini akan menjadi sebuah penelitian yang memantik para peneliti lain untuk meneliti hal yang sama. Dalam versi metodologi dengan pendekatan yang berbeda. Sehingga dalam kepentingan Dinas kita mengembari prinsip Soal sejarah perlawanan yang selama ini hanya di tulis oleh para peneliti barat. Tapi dengan ini sangat membantu sekali sehingga kita akan dorong untuk masuk ke dalam muatan lokal", Tutur-Nya
Selain itu hadir pula anggota DPRD TTS, Viktor Soinbala yang mengatakan Pemerintah Daerah dan DPRD TTS wajib mendukung setiap karya anak TTS yang mengangkat sejarah dan budaya Timor.
"Pemerintah dan DPRD wajib mendukung anak muda yang punya karya penulisan terkait sejarah Timor. Bukan hanya tentang Amanuban tapi juga Amanatun dan Mollo, kalau ada yang punya kreasi tentang sejarah dan budaya tiga tungku di TTS ini maka kita wajib untuk mendukung agar menjadi motivasi bagi mereka terus menulis tentang sejarah kita orang Timor ini",
Lebih lanjut politisi PAN tersebut juga mengkritisi Bupati TTS yang menolak surat dari panitia yang meminta kepada Bupati untuk menggunakan Aula Mutis sebagai tempat seminar
"Saya sebagai anggota DPRD secara politis sangat menyesal dengan surat yang panitia sampaikan ke Bupati TTS untuk memakai Aula Mutis sebagai tempat seminar tapi di tolak oleh Bupati. Saya tidak tau alasannya apa tapi kenapa di tolak??? Kita membuat seminar bukan untuk mencari popularitas diri tapi untuk mengangkat sejarah dan budaya TTS ini. Masa meminjam Aula saja Bupati tidak mau. Sehingga kalau terjadi begini kita perlu mengoreksi Pemerintah, supaya jangan sampai ke depannya ada lagi anak-anak TTS yang membuat sesuatu yang baik di Daerah tapi tidak di dukung oleh pemerintah".
Sementara penulis Pina Ope Nope kepada media menjelaskan bahwa Buku berjudul "Usi (Raja) Don Louis Nope II, Pejuang Timor Yang Tak Terkalahkan" merupakan buku kedua yang berhasil di terbitkan setelah buku pertama yang berjudul "Konflik Politik". Dan planning ke depannya penulis juga akan membukukan Biografi lengkap terkait Raja Don Louis Nope II, kemudian sebagai keturunan kerajaan, Pina Ope Nope bersama keluarga kerajaan Amanuban berencana untuk membangun sebuah tempat yang akan di jadikan pusat wisata budaya di pusat kerajaan Amanuban (Niki-Niki).
Penulis : Mega Ngefak