Seluruh Dokter ASN RSUD Soe Melakukan Aksi Mogok Kerja

BAGIKAN

TTS. Spektrum-Ntt.com || Seluruh dokter ASN di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soe melakukan aksi mogok kerja sebagai bentuk mosi tidak percaya terhadap Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan akibat dana Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang belum menjelaskan kepada para dokter sejak April 2023. 

Aksi berakhir kerja yang digelar para dokter ASN juga di tandai dengan pemasangan baliho panjang di halaman RSUD Soe yang bertuliskan “Mohon maaf, mulai hari ini kami dokter ASN RSUD Soe tidak memberikan pelayanan kepada pasien sampai hak-hak kami luasnya.", Rabu, 13 /09/2023

Kepada awak media, para dokter ASN di RSUD Soe menjelaskan bahwa aksi visualisasi tersebut merupakan buntut dari persoalan tidak diberikannya insentif kepada dokter oleh Pemda TTS

"Jadi kejadian ini mungkin baru pertama kali terjadi di RSUD Soe, akar masalah ini sudah dari bulan April 2023 dimana insentifnya kami dokter tidak menjelaskan. Yang selama ini terjadi, setiap tiga bulan pasti menjelaskan.", Jelas dr.Jupiter Anselmus Liufeto, Sp. B

Atas dasar itu, para dokter ASN telah sepakat untuk tidak memberikan pelayanan medis kepada pasien RSUD Soe hingga adanya kepastian pembayaran insentif dari Pemda, kecuali kepada pasien darurat.

"Sehingga dasar itu, hari ini saya dan teman-teman sepakat bahwa pelayanan kepada semua pasien itu kita lakukan untuk yang Emergency. Sedangkan yang masih bisa kita lakukan dulu", Ujar Liufeto

Lanjut dokter Liufeto menjelaskan bahwa berbagai upaya untuk kepastian pembayaran instensif sudah dilakukan para dokter sejak bulan Juli 2023, namun hingga saat ini semua masih terasa nihil yakni belum dibayarkan

"Kita sudah lakukan pendekatan melalui pak sekda pada tanggal 28 Juli 2023 Pagi kita ketemu Pak Sekda secara Lisan. Setelah itu kita menanti, hingga bulan Agustus 2023 juga belum dibayar. Sehingga kami bertemu lagi dengan Pak Sekda dan Jawaban Pak Sekda kalau PAD Kabupaten Timor Tengah Selatan belum terserap dan masih sangat minim sehingga belum bisa membayar insensifnya para dokter.", Kata dokter Liufeto

Para dokter ASN RSUD Soe juga menuntut Pemda TTS untuk tidak melakukan tebang pilih dalam pembayaran insetif antara dokter ASN dengan dokter kontrak, dimana menurut dokter Liufeto pembayaran insentif kepada dokter kontrak selalu berjalan lancar sementara dokter ASN harus selalu menelan pil kekecewaan dan merasa di anaktirikan di rumah sendiri

"Yang kami rasa sekarang seperti dianaktirikan oleh Pemerintah Daerah, dan dengan berjalannya waktu Pak Sekda sampaikan ke kami kalau regulasi di TPP dan itu tergantung PAD dan Pemerintah Pusat. Pertanyaan kami, kalau ada regulasi yang bisa menjawab kebutuhan kami kenapa hak kami belum juga dibayarkan." Ujar dokter Liufeto

Menurut, Dr. Yupiter Ada 4 poin tuntutan dalam aksi mogok kerja mereka disampaikan pihaknya yakni :

1. Meminta Pemerintah Daerah (Pemda) TTS segera membayar insentif secepatnya.

2. Jika tidak dibayar maka kita akan tutup pelayanan kecuali emergency.

 3. Meminta pemerintah untuk merubah regulasi aturan pembayaran sesuai Peraturan Pemerintah RI No. 12 tahun 2019. 

4. Pemerintah harus memberikan jaminan agar tunggakan insentif tersebut tidak terulang lagi.

Akhir kata dokter Liufeto juga menegaskan bahwa aksi yang dilakukan para dokter ASN tidak ada hubungannya dengan kasus yang sedang terjadi di RSUD Soe

"Pergerakan ini harus saya tegaskan bahwa tidak ada hubungan dengan kasus yang sementara terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah Soe, karena pergerakan kami ini sudah sejak bulan Juli 2023" Tegas dokter Liufeto 

Senada dengan dokter Jupiter A. Liufeto, dokter Vester, dokter Edo dan dokter yang lain juga meminta kepastian waktu terkait kapan hak mereka akan dibayarkan

"Karena kejadian seperti ini sudah berulang dan Pemda terkesan mengulur-ulur waktu hingga selesai perubahan dan kami tidak dibayar. Kami hanya minta kepastian kapan hak kami akan dibayar. Minta maaf saja karena kejadian seperti ini sudah terjadi, sehingga kita takut hak-haknya kita tidak terbayarkan maka kita memilih melakukan aksi ini" Ucap dokter Edo

Sedangkan dokter Irene juga menambahkan bahwa daerah ini sudah beberapa kali membuat kejadian serupa sehingga rasa percaya para dokter berkurang

"Kejadian yang pertama dokter Leni dan teman-teman CPNS 9 bulan tidak dikasih itu tahun 2019, bukan satu orang tapi semua. Tahun lalu Insentif Covid tahun 2022 juga tidak dibayarkan kepada kita, jangan sampai dihilangkan lagi. Sebelumnya memang baik, tapi tidak tau sekarang kenapa Begini" Ungkap dokter Irene

Perlu diketahui, bahwa pelayanan para dokter di RSUD Soe untuk sementara waktu akan tetap berjalan namun hanya untuk pasien yang berstatus Urgensi hingga adanya kepastian tentang pembayaran hak-hak kepada dokter. Sehubungan dengan tindakan tersebut, para dokter juga telah melayangkan tuntutan secara tertulis dan telah dikirimkan ke Ikatan dokter Indonesia. (*SN/Tim/mega)

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink/a2.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink-1/ok.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents