*Sejumlah Wartawan Didiskriminasi KPU hingga tidak meliput jalannya Debat Paslon Pilkada*
TTS.spektrum-ntt.com || Sejumlah wartawan di diskriminasi oleh pihak KPU Kabupaten TTS saat acara Debat Paslon Pilkada yang berlangsung di Gedung Olahraga (GOR) Nekmese Soe, Jumat, 25/20//10/2024).
Hal itu terjadi saat sejumlah wartawan yang meliput acara Debat pertama Calon pasangan Bupati dan Wakil Bupati TTS mendadak diminta meninggalkan kursi yang telah mereka tempati untuk memberi tempat bagi undangan dari Bank NTT.
Wartawan yang hendak meliput awalnya sudah menempati kursi di bagian depan sesuai dengan arahan dari pihak KPU. Namun, setelah beberapa menit berlalu, seorang pegawai KPU mendatangi dan meminta semua wartawan untuk segera pindah ke kursi di bagian belakang karena kursi bagian depan hendak ditempati oleh tamu penting dari Bank NTT yang baru saja tiba.
Keputusan mendadak itu mengejutkan para wartawan yang langsung memilih keluar dan meninggalkan ruangan debat dengan kecewa.
“Kami diarahkan duduk di sana oleh pihak KPU sendiri, namun tiba-tiba kami diusir dan diminta pindah ke bagian belakang karena ada tamu dari Bank NTT. Seharusnya ada koordinasi yang lebih baik agar hal seperti ini tidak terjadi,” Ujar salah satu wartawan dengan nada kecewa.
Menurutnya, insiden ini menunjukkan kurangnya penghargaan terhadap wartawan yang hadir untuk meliput dan menyebarkan informasi kepada masyarakat. Beberapa wartawan merasa tidak diperlakukan secara adil, terutama karena mereka datang atas undangan resmi dan melaksanakan tugas jurnalistik.
"Ini seperti merendahkan peran media. Kami di sini untuk melaporkan kegiatan penting bagi publik, tapi kami malah diminta pindah begitu saja,”tambahnya.
Insiden tersebut menarik perhatian tamu undangan lainnya yang menyayangkan ketidaknyamanan yang terjadi. Sejumlah tamu menyebut bahwa seharusnya pihak panitia dapat lebih menghargai kehadiran wartawan dan melakukan koordinasi dengan lebih baik untuk memastikan kenyamanan semua pihak yang hadir, terutama mereka yang berperan sebagai penyampai informasi kepada masyarakat.
Beberapa wartawan yang merasa tidak dihargai akhirnya memilih untuk meninggalkan lokasi acara sebagai bentuk protes. Salah satu wartawan mengungkapkan bahwa insiden ini menjadi cerminan pentingnya profesionalisme dalam pengelolaan acara agar seluruh pihak, termasuk media, dapat menjalankan tugas dengan baik. (SN/Mega)