KUPANG. spektrum-ntt.com || — SD Negeri Bonipoi 1 dan SD Negeri Bonipoi 2 siap mengikuti Lomba Kebersihan antar Sekolah. Kalah menang tidak jadi masalah yang penting anak-anak tahu cara menjaga kebersihan yang baik dan benar
Demikian dikatakan Kepala Sekolah SDN Bonipoi 1, Sophia Lekipera Rabu (7/12/2022) di ruang kerjanya. Ia mengatakan persiapan kami di sini pertama itu adalah kerjasama antara guru, orang tua dan komite itu persiapan awal. Jadi semua dipersiapkan sehingga ketika kita bergerak orang tua juga sudah tahu kalau anak itu diarahkan tentang kebersihan.
“Kebersihan yang berikut kami lakukan di sini atas kebersamaan komite dengan orang tua maka hari ini bisa melihat kondisi sekolah seperti ini memang kondisi sekolah kami sangat terbatas kelasnya karena hanya ada enam kelas dan menampung 13 rombongan belajar yang membuat kami kewalahan saat-saat tertentu ketika disuruh masuk pagi semua,” kata Sophia.
Dengan gerakan kebersihan ini orang tua yang berperan penting dari cat dinding, tembok kelas, kamar mandi itu semua peran orang tua. Kami sebagai guru dan siswa berperan pagi-pagi kita bersihan- bersih 15 menit sebelum masuk kelas dan 15 sebelum pulang.
Sanitasi disini sangat terbatas yang mana hanya ada dua kamar mandi untuk siswa dan satu untuk guru. Sarana prasarana yang lain adalah wadah menampung air karena kami menggunakan air tangki dengan demikian air PDAM tidak jalan ini yang membuat kami kewalahan begitu banyak siswa tempat penampungan kami terbatas kecil ini yang masih kurang kami lakukan tapi dalam lingkungan sekolah yang kecil ini masih ada banyak hal yang bisa kami buat.
“Gerakan pungut sampah ini bukan mau lomba baru kita mulai lakukan tapi setiap hari. Jadi sebelum masuk wajib kelas sudah harus bersih,” tegasnya..
Terpisah Wakil Kepala Sekolah SD Negeri Bonipoi 2, Yunus Djara Hadjo, kami siap mengikuti lomba Kebersihan. Sarana prasarana memang sudah lumayan ada.
“Selain kerja bakti jumat bersih setiap habis belajar penjas anak-anak harus memungut sampah sebagai gerakan kebersihan jadi anak-anak memungut sampah keliling sekolah Itu kami lakukan hampir setiap hari selesai pelajar Penjas.
“Menjaga kebersihan adalah sebagian dari tugas saya supaya anaknya dibiasakan juga. Kalau dari rumah anak-anak tidak biasa kerja di sekolah harus dibiasakan. Karena dari sekolah dibina mereka supaya selalu dibiasakan menjaga kebersihan di rumah saya rasa orang tua kurang peduli untuk membina mereka menjaga kebersihan makanya disekolah harus dibina mereka untuk pungut sampah,” ujarnya.
Ia mengatakan jadi setiap ada pelajar penjas selalu diakhiri dengan pungut sampah selama 5 menit dan setiap jumat ada jumat bersih
“Saya sebagai pribadi selalu menghimbaukan kepada anak-anak bukan karena ada lombanya baru kita bersih-bersih seharusnya dibiasakan anak bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman dan bagian dari pada hidup. Makanya kalau saya yang piket saya selalu arahkan anak-anak untuk selalu menjaga kebersihan disekolah di rumah atau dimana saja dengan kesadaran dan keikhlasan hati,” tegasnya.
Untuk juara kami juga menginginkan menyangkut harga diri sekolah bisa di angkat tapi bukan karena juara kita buat tapi untuk membiasakan anak menjaga kebersihan itu yang diutamakan.
“Saya berharap SD Negeri Bonipoi 2 bisa mendapat juara dua atau juara tiga tidak menjadi juara satu juga tidak apa-apa. Dan harapan saya yang kedua anak-anak Bonipoi 2 bisa menjaga kebersihan tanpa di suruh dan tanpa ada lomba,” kata Yunus.