KUPANG.SPEKTRUM-NTT.COM|| Peningkatan kasus covid-19 di Kota Kupang menjadi level tiga (3) membuat sekolah-sekolah di Kota Kupang mulai lakukan pembelajaran sistem daring (online) salah satunya Sekolah Dasar Inpres (SDI) Sikumana 2 mulai berlakuan proses pembelajaran jarak jauh (daring) dan pembelajaran secara bimbingan khusus bagi para siswa-siswi yang lamban, mulai 21/02/22 hingga 22/03/22.
Demikian disampaikan Adriana Ili Leto,S.Pd Kepala Sekolah SDI Sikumana 2 saat ditemui media ini di ruang kerjanya.Kamis,(24/02/22).
Sesuai dengan rapat bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang bersama para Kepala Sekolah se-Kota Kupang mengarahkan agar sekolah-sekolah segera lakukan pembelajaran sistem daring (online) dengan adanya status covid-19 Kota Kupang meningkat.
"Setelah kami lakukan rapat bersama Kadis Pendidikan Kota Kupang, kami dari Kepala Sekolah langsung menginstruksikan kepada para guru untuk disampaikan informasi pembelajaran daring ini kepada seluruh siswa-siswi melalui grup kelas masing-masing dan dengan persetujuan orang tua siswa-siswi, mulai 21/02 /22 hingga 22/03/22" jelas Adriana.
Adriana Ili Leto melanjutkan bahwa, karena mengingat terdapat orang tua siswa-siswi yang tidak semuanya menggunakan handphone android maka dengan cara lain orang tua langsung mengambil soal pembelajaran di sekolah terlebih bagi kelas VI yang sementara mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian sekolah.
"Kalau tidak memiliki Hp android orang tua datang ambil soal di sekolah, sedangkan karena kelas VI adalah kelas persiapan menghadapi ujian sekolah maka saya secara langsung bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang terkait siswa-siswi kelas VI dan kelas I-V yang lamban belajar seperti belum bisa membaca, belum bisa menulis yang ada di kelas-kelas tertentu," ujarnya.
Atas seijin Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang agar SDI Sikumana 2 bisa dapat melakukan sistem pembelajaran tatap muka pendampingan khusus bagi siswa-siswi. Untuk melakukan sistem pembelajaran itu Kadis Pendidikan Kota Kupang memberikan ketentuan bagi SDI Sikumana 2 bahwa bisa dapat melakukan pembelajaran pendampingan khusus namun pihak sekolah mulai dari para guru, siswa-siswi, dan orang tua siswa belum ada yang terpapar covid-19.
"Kami mendapatkan ijin untuk melakukan bimbingan belajar khusus dengan berpakaian bebas di sekolah, hanya ada syaratnya sekolah itu masih bebas belum terpapar covid baik orang tua, siswa-siswi maupun para guru, dan orang tua menyetujui sistem pembelajaran khusus ini," jelasnya.
Dikatakan Adriana Ili Leto bahwa dimulainya sistem pembelajaran itu pada, Jumat, 25/02/22-22/03/22 bagi siswa-siswi yang kelas I-V yang lamban dan kelas VI bimbingan belajar khusus, dengan ketentuan setiap kelas hanya 10 orang siswa dalam dua kali seminggu. Waktu belajar mulai jam 08:00 Wita - 09:30 Wita.
Adriana Ili Leto melanjutkan sistem pembelajaran yang dilakukan oleh SDI Sikumana 2 ini akan terus berjalan apabila belum adanya permasalahan akan tetapi apabila dalam perjalanan terdapat masalah maka sistem pembelajaran ini akan dihentikan. Jumlah siswa-siswi kelas VI sebanyak 113 orang, dan setiap hari terdapat 40 orang siswa di dampingi 4 orang guru yang ke sekolah untuk melakukan bimbingan belajar khusus. Sedangkan siswa-siswi kelas I-V hanya 4-5 orang siswa bagi mereka yang belum bisa membaca dan menulis.
"Yang di rumah tetap diberikan tugas online, dan yang di sekolah guru bimbing siswa yang lamban," jelas Adriana.
Perlu diketahui bahwa jumlah seluruh siswa-siswi di SDI Sikumana 2 saat ini sebanyak 588 siswa-siswi. Guru pegawai 40 orang, guru PNS seluruhnya 33 orang. * (NT)