SIKKA. SPEKTRUM-NTT.COM || Sebanyak 16 Organisasi Profesi yang tergabung dalam Organisasi Profesi Kesehatan Kabupaten Sikka, mendatangi kantor DPRD Kabupaten Sikka, Senin (12/7/2021).
Kedatangan mereka ke kantor DPRD Sikka ingin menyampaikan pernyataan sikap terkait dengan pernyataan anggota DPRD Sikka, Benediktus Lukas Raja, pada saat RDP dengan Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Sikka pada hari Jumat, 9 Juli 2021 bersama Bupati dan Sekda Sikka.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh dr.Mario B. Realino Nara, Sp. A, menyatakan bahwa pernyataan Benediktus Lukas Raja yang ada di Video Youtube tersebut menimbulkan kontraproduktif terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19 di Kabupaten Sikka, sehingga para Nakes menolak dan membantah dengan tegas pernyataan tersebut, dan meminta klarifikasi dan permohonan maaf.
Para Nakes juga mendesak agar anggota DPRD tersebut tidak melakukan tindakan gerabah berkaitan dengan upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19, terutama melalui Media seperti yang telah dilakukan dalam postingan Facebook beberapa saat lalu, dan mendesak BK DPRD Sikka untuk memberikan sanksi terhadap pernyataan tersebut.
Setelah membacakan tuntutan tersebut, Ketua DPRD, Donatus David, S. H, memfasilitasi proses dialog tersebut selama kurang lebih 3 jam, dan akhirnya terjadi kericuhan.
Kericuhan tersebut bermula ketika Ketua DPRD mengakhiri Rapat tersebut dengan mengetok Palu sidang, padahal belum ada kesimpulan dan kesepakatan antara kedua belah pihak. Sementara beberapa anggota DPRD belum berbicara.
Terhadap keputusan Ketua DPRD tersebut, membuat salah satu anggota DPRD yakin Frans Sinde geram karena dirinya belum dikasih kesempatan untuk bicara.
Dia kemudian berteriak dan membuka baju serta menendang kursi, sementara anggota DPRD lainnya berusaha menenangkan nya.
Terhadap situasi ini, akhirnya utusan para Nakes keluar berhamburan dari ruangan rapat DPRD Sikka(**/red