ENDE.spektrum-ntt.com || Setiap tanggal 17 Agustus, segenap elemen bangsa Indonesia mengenang dan merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah. Kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta, adalah hanya sebuah jembatan emas, di seberang jembatan tersebut, seluruh cita - cita revolusi dan perjuangan bangsa ini diwujudkan terutama Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil, makmur dan sejahtera.
Demikian hal ini disampaikan ketua komisi tiga Vinsen Sangu pada saat upacara apel bandera, dalam rangka HUT RI ke-75 di puncak Lia Ga kecamatan Kotabaru pada senin (17/08/2020)
Tahun ini, mengenang HUT RI ke-75, pemerintah kecamatan Kotabaru, Kabupaten Ende, Flores - NTT, merayakan hari istimewa bagi bangsa Indonesia di wilayahnya dengan cara unik dan menarik. Betapa tidak, upacara apel bendera digelar di atas bukit wisata alam yang indah dan mempesona bagi setiap insan yang kakinya menjangkau ke lokasi tersebut.
Bukit Lia Ga, itulah nama tempatnya, yang biasa disebut warga sekitar dan masyarakat umum. Lokasinya, berada di desa Kotabaru, kecamatan Kotabaru, kabupaten Ende, Flores - NTT. Bukit Lia Ga adalah salah satu tempat wisata alam yang indah, asri dan alamiah, menggugah hati untuk setiap pengunjung menikmatinya. Keindahan Lia Ga oleh alam Sekitarnya, seperti bukit - bukit yang ditumbuhi ilalang, membentuk teluk yang melengkung, dihiasi pepohonan di pesisir yang hijau, ada pulau - pulau sekitar yang indah, dengan air laut biru jernih, membuat mata dapat melihat ikan - ikan yang bermain riang gembira, terumbu karang yang subur, sungguh menjadi salah satu obyek wisata berkelas dunia yang ada di dusun kecil di ujung utara dari kabupaten yang terkenal dengan tempat permenungan lima butir mutiara Pancasila, Ende - Flores tercinta.
Para pengunjung dapat menjangkau ke lokasi Obyek Wisata Lia Ga, melalui dua pintu masuk yakni dari dusun Bele desa Kotabaru dan Dari Desa Nuanaga atau desa Ne'otonda atau yang terkenal dengan nama pantai Ndondo di kecamatan Kotabaru. Sekedar diketahui, baik dari Bele maupun dari pantai Ndondo, satu - satunya transportasi yang dipakai pengunjung adalah transportasi laut, yakni menggunakan motor laut.
Sekedar diketahui, Bila titik keberangkatan dari Dusun Bele desa Kotabaru, hanya membutuhkan waktu tempuh 20 - 25 menit, sedangkan dari pantai Ndondo baik dari desa Nuanaga maupun dari desa Ne'otonda membutuhkan waktu tempuh kurang lebih 60 menit. Kelebihan memilih keberangkatan dari pantai Ndondo adalah pengunjung disuguhkan dengan keindahan alam pesisir pantai serasa Berada dalam alam Surga dunia yang tiada duanya keindahannya. Belum lagi melewati teluk yg elok nan indah seperti di Kawasan Moroboy dan Pabanama.
Kembali ke Apel Bendera, Bukit Lia Ga dipilih menjadi lokasi perayaan apel bendera dalam Rangka memperingati HUT RI ke-75 ini sengaja diciptakan untuk mempromosikan wisata alam yang belum disentuh oleh pemerintah dan belum dikenal dunia. Perayaan HUT tingkat kecamatan kotabaru di lokasi Lia Ga tersebut Juga bertujuan untuk mendorong masyarakat dan pemerintah serta semua pihak, agar mampu menggali, menciptakan, memaksimalkan setiap potensi sumber daya yang dimiliki daerah dan warga untuk dikelolah bagi kemajuan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Sejalan dengan visi Pemerintah Jokowi - Maruf Amin, membangun dari pinggiran untuk mewujudkan Tri Sakti Bung Karno, dan Pariwisata sebagai sektor unggulan dalam pembangunan Bangsa, maka penyelenggaraan apel Bendera di Bukit Lia Ga bukan sekedar mencari sensasi untuk dikenal dunia tetapi mengandung nilai dan pesan moral yang besar bagi segenap pengelola negeri ini.
Bagi kami, Indonesia Hebat kalau daerahnya maju. Daerahnya maju kalau desa dan kelurahannya kuat. Desa dan kelurahannya kuat rakyatnya tangguh.
Lia Ga, penting menjadi perhatian serius oleh pemerintah terutama dalam penataannya sebagai salah satu destinasi wisata alam yang berkelas dunia dan mampu menjadikan tujuan bagi wisatawan untuk berlibur dan mengunjunginya.
Lia Ga dalam penanganannya baik oleh pemerintah maupun oleh pihak lain, penting memperhatikan manajemen penanganannya agar menjadi wisata model dengan manajemen pengelolaan wisata berbasis masyarakat lokal. Rakyat dilatih, didik, didampingi menjadi subjek utama pemilik dan pengelolanya sedangkan pemerintah hadir sebagai pendukung untuk melengkapi kekurangan dan memfasilitasi bagi kemajuan desa dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Dari bukit Lia Ga, saya menyampai kan dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-75, Majulah Negeriku, Jayalah Bangsaku, Sejahtera Rakyatku. Merdeka (**/red
penulis A Aku Suka
editor EppyM photo Istimewa