Kupang.Spektrum-Ntt.com || Ketidakhadiran Kapolda NTT dan Kajati NTT dalam diskusi publik yang diselenggarakan oleh Aliansi Rakyat Anti Korupsi Indonesia (ARAKSI) NTT, mendapat ketidakpuasan dari Araksi maupun dari ketua Diaspora Kabupaten Malaka. (22/04 /2021)
Selaku Ketua Diaspora Kabupaten Malaka Herman Seran merasa kecewa akan ketidakhadiran kedua pejabat tersebut, dan menerangkan bahwa jikalau memang tidak mampu menangani kasus bawang merah Malaka, maka silahkan mundur dan berikan kesempatan ini pada orang lain untuk menangani.
" harapan kita kepada kedua pejabat, kita beri kesempatan kalau memang mereka kali ini tidak mampu mundur sajalah, kasih kesempatan kepada orang lain untuk urus negara ini, karena negara ini terlalu besar untuk dikorbankan kepada orang-orang tidak mampu dan lumpuh seperti itu" pungkas Herman Seran
Ia menekankan apabila tidak bisa menangani kasus bawang merah Malaka, maka masyarakat yang akan bergerak menuntut Polda NTT dan Kajati NTT untuk turun,sebab sudah dengan jelas terdapat bukti maka bisa menyeret 9 orang tersangka.
" jika sampai menahan orang artinya sudah cukup bukti, yah tidak mungkin pergi menangkap orang jika tidak cukup bukti, dan jika bukti ini tidak mampu dikemas berarti memang mereka tidak mampu,abila tidak mampu maka tanggung jawab sosialnya adalah mundur " Ungkapnya
Katua Diaspora Kabupaten Malaka Herman Seran menyatakan sangat menyesalkan bagi pihak-pihak yang menangani kasus ini karena sudah lima tahun tidak bisa berbuat apa-apa, dan setiap tahun dibutuhkan puluhan tahun untuk selesaikan maka kasus-kasus ini jadi apa,pungkas nya diakhiri kata.
(Nixon Tae)