Pinjaman PEN Daerah Sikka 216 Miliar. GAPENSI Meminta Untuk Tidak Boleh Gunakan Kontraktor Luar

BAGIKAN

SIKKA. SPEKTRUM-NTT.COM || Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) Kabupaten Sikka, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sikka untuk tidak boleh menggunakan kontraktor luar dalam mengerjakan proyek pinjaman Daerah Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Kabupaten Sikka sebesar 216 Miliar lebih.

Permintaan ini disampaikan oleh Ketua GAPENSI Kabupaten Sikka, Paolus Papo Belang dihadapan Awak Media, Minggu (29/8/2021), dengan didasari oleh beberapa alasan yang dikemukakan.

“Pertama, Pinjaman Daerah ini merupakan pinjaman khusus sehingga tidak semua orang bisa masuk untuk mengikuti prosesnya. Dana Pinjaman tersebut bebannya harus dikembalikan dengan bunga dan bebannya itu ada pada masyarakat Sikka. Kedua, Dana PEN itu pemulihan Ekonomi untuk masyarakat Sikka. Kalau pekerjaan ini dikerjakan oleh kontraktor luar, itu tidak ada pemulihan ekonomi masyarakat Sikka, belum lagi uang hasil kerja ini dibawah keluar dan bangun di luar. Tapi kalau kontaktor lokal yang kerja dia habis kerja, dia bangun investasi dan bangun di sini, dan belanja di sini. Terkecuali kontarktor lokal tidak mampu, tapi sejauh ini kalau kerja model gedung IGD, Kantor Bupati kan bisa kontraktor lokal. Ketiga, ini dana khusus, dana pinjaman, ada beban pengembalian dengan bunga. Yang enak orang luar dan yang beban orang dalam itu bagaimana. Harus diingat 8 tahun pengembalian dan selama 8 tahun banyak proyek yang kosong, resikonya selama 8 tahun itu, kontarktor lokal hampir tidak mempunyai pekerjaan. karena itu harus diberdayaan supaya dia bisa bertaha selama 8 tahun”, Ujar Ketua GAPENSI Sikka.

Sehubungan dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh seorang Kontraktor dalam proses pengadaan barang dan jasa, Ia menyatakan bahwa di dalam Perpres nomor 12 tahun 2021 tidak menuntut harus memiliki alat, tetapi persyaratan minimal itu harus ada, apakah milik sendiri atau menggunakan sewa.

“Kita ambil contoh saja Kontraktor yang berkerja proyek bendungan Napun Gete sekitar 880 miliar lebih. Satupun tidak ia miliki, sewa semua itu, mobil itu dia rental semua. Eksa, doser dll dia sewa semua, untuk pengerjaan hotmix dia pake Nusatenggara punya. Jadi kesimpulannya bahwa alat tidak perlu harus dia miliki”, Lanjut KETUA GAPENSI Sikka.

Ia lanjut meminta kepada pihak terkait untuk tidak membuat persyaratan yang macam-macam yang memberatkan Kontraktor Lokal, karena menurutnya, Kontraktor luar ketika dipercayakan dalam pengelolaan proyek sering bermasaalah.

”Demi kepentingan tertentu lalu memasang persyaratan yang sulit-sulit yang tidak bisa dipenuhi oleh rekanan lokal. Menurut saya kontraktor luar itu by design, akibatnya banyak kontaktor luar yang bekerja di sikka ini banyak bermasaalah. Misalnya proyek yang dikerjakan tahun 2020 oleh kotraktor luar dan semuanya bermasaalah seperti Puskesmas Bola, Puskesmas Waigete, Travo IGD, dan lainya”,Lanjut Ketua GAPENSI Sikka.

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink/a2.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink-1/ok.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents