KUPANG. spektrum-ntt.com || Dalam suasana peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang digelar di Kabupaten Kupang, Wakil Bupati Kupang, Aurum Obe Titu Eki, mencuri perhatian publik dengan tampil anggun berbalut sarung bermotif Timor Fatuleu.
Ia mendampingi Bupati Kupang, Yosef Lede, dalam upacara yang sarat makna tersebut.
Penampilan Aurum bukan sekadar simbolis. Sarung khas Timor Fatuleu yang dikenakannya mencerminkan semangat pelestarian budaya di tengah arus modernisasi.
Dalam pernyataannya kepada awak media, Aurum menegaskan bahwa Kabupaten Kupang adalah tanah yang kaya akan adat dan budaya yang hidup dan terus berkembang.
“Di zaman modern ini, kita sering kali lupa akar budaya kita. Hari ini, saya ingin tunjukkan bahwa kita bisa hidup modern tanpa melupakan adat. Ini yang kami tonjolkan kepada dunia: Kupang hidup dalam adat dan budaya,” ujar Aurum dengan penuh keyakinan.
Aurum Obe Titu Eki dikenal bukan hanya karena kiprahnya sebagai wakil kepala daerah, tetapi juga karena prestasinya sebagai Wakil Bupati termuda se-Indonesia.
Di usianya yang baru menginjak 27 tahun, putri bungsu dari Ayub Titu Eki—mantan Bupati Kupang dua periode—ini telah menjadi simbol perempuan muda yang berdaya dan menjunjung tinggi warisan leluhur.
Dalam wawancaranya, Aurum juga menyampaikan impian besarnya untuk memperkenalkan kekayaan budaya Fatuleu ke tingkat nasional. “Suatu hari, saya ingin budaya Pah Fatuleu dikenal luas di Indonesia. Kita punya keunikan yang luar biasa dan itu layak ditampilkan di panggung nasional,” tegasnya.
Peringatan Hardiknas tahun ini di Kupang menjadi lebih dari sekadar seremoni. Kehadiran figur muda seperti Aurum Obe Titu Eki membawa harapan baru bahwa pelestarian budaya dan pembangunan daerah bisa berjalan beriringan. (**Red