Malaka.Spektrum-ntt.com || Jelang pesta demokrasi NKRI yang jatuh tempo pada tanggal 17 Agustus mendatang, Pemerintah Desa Taaba, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka bangun enam gapura cantik dan keren di beberapa dusun. Hal ini dilakukan guna mengikuti perlombaan sekaligus untuk menyemarakkan HUT RI ke-79 tahun ini.
Gapura tersebut dibangun di setiap dusun yang berada di wilayah Desa Taaba. Aksi sosial itu sebagai track record perdana untuk tingkat nasional sekaligus sebagai catatan sejarah baru dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI tahun 2024 ini.
Desa yang terletak di ujung barat Kecamatan Weliman itu menjadi desa pertama di Indonesia yang membangun gapura tradisonal di setiap dusun dengan jumlah enam gapura. Selain jumlah yang banyak, pembangunan gapura dilakukan secara gotong royong oleh seluruh masyarakat di setiap dusun.
Demikian disampaikan Kepala Desa Taaba, Ida Hoar Nahak kepada media di Malaka pada Senin (05/08/24) bahwa, dari sejumlah referensi yang dihimpun menunjukkan, kegiatan membangun gapura menjadi salah satu kegiatan yang sering dilakukan masyarakat Indonesia menjelang HUT RI. Namun, pembangunan gapura lebih banyak terpusat di Kantor Desa, Kantor Camat dan pintu masuk desa dengan jumlah satu sampai dua gapura saja. Sedangkan Desa Taaba, membangun gapura setiap dusun dengan jumlah enam gapura sesuai jumlah dusun di Desa Taaba.
Menurut Ida, membangun enam gapura bukan sekedar mengejar jumlah tetapi tersirat makna yang dalam dari kegiatan tersebut. Pertama, semangat nasionalisme masyarakat Desa Taaba sangat tinggi. Warga laki-laki gotong royong mencari kayu dan bambu untuk merancang gapura yang cantik dan keren. Kemudian, ibu-ibu membantu menyiapkan makan minum alakadarnya untuk makan bersama dengan penuh persaudaraan.
Kades Taaba optimis, dengan semangat nasionalisme yang sudah ditunjukkan masyarakat desa Taaba menjadi modal dasar dalam membangun desa menjadi lebih baik ke depannya.
Lanjutnya, dalam waktu sepekan masyarakat berhasil membangun enam Gapura cantik dan keren. Keenam gapura tersebut menghiasi lingkungan Desa Taaba menjadi lebih menarik. Gapura dipasang di jalan umum yang letaknya sesuai wilayah dusun masing-masing.
Dengan penuh semangat, Ida menjelaskan letak keberadaan gapura yang dibangun masyarakat di masing-masing dusun secara rinci.
Gapura pertama dibangun di Dusun Fatukres yang merupakan dusun 1 atau pintu masuk Desa Taaba.
Dengan bermodalkan bahan lokal, kayu dan bambu, masyarakat di Dusun ini mendesain Gapura Lengkung. Bagian atas gapura berbentuk lengkung menggunakan tripleks dengan tulisan Dirgahayu RI ke 79. Lalu dipasang Garuda persis di tengah lengkungan.
Untuk tiang penyanggah menggunakan kayu ditutupi papan sehingga menyerupai tiang timbul serta bagian ujung tiang dipasang bendera merah putih. Pada tiang kiri dan kanan ditulis tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan 17-08-45 dan 17-08-2024. Kemudian, bagian bawahnya ditulis nama Desa Taaba.
Gapura diberi cat merah dan putih secara variasi sehingga tampak menarik dan keren. Kemudian dihiasi lagi dengan umbul-umbul.
Gapura kedua dipasang di Dusun Pelita. Gapura di Dusun ini juga dirancang dari bahan lokal. Warga mendesain gapura dengan ukuran persegi yang bervariasi. Bagian atas seperti jari-jari dipadukan dengan tulisan bergelombang. Lalu dipasang Garuda dan bendera merah putih.
Tiang penyanggah juga dibuat variasi yang unik dan keren dipadukan cat merah putih yang menjadi ciri khas kemerdekaan. Masyarakat juga memasang simbol Garuda dan umbul-umbul untuk menambah nilai seni.
Gapura ketiga berada di Dusun Klatun. Gapura dipasang di persimpangan jalan menuju wilayah Dusun. Masyarakat mendesain gapura dari kayu dan bambu dihiasi umbul-umbul. Gapura datar ini terlihat menarik karena ada bagian atas dipasang enam bambu runcing.
Gapura keempat dibangun di wilayah Dusun Taaba, sekitar 20 meter sebelum Kantor Desa Taaba. Gapura melintangi jalan dengan ukuran yang cukup tinggi. Masyarakat mendesain gapura runcing. Bagian atas gapura dibuat variasi kayu bergelombang. Lalu dipasang Garuda yang cukup besar.
Gapura kelima dipasang di persimpangan jalan Dusun Lakfatu. Masyarakat mendesain Gapura dengan sangat keren dan cantik, selain itu masyarakat memasang garuda di dua sudut tiang bagian atas dan di tengah dipasang gambar sang proklamator, Ir. Soekarno dan Muhammad Hatta. Mereka juga menulis nama Dusun di gapura.
Gapura keenam dibangun di Dusun Nomen yang merupakan pintu keluar desa. Masyarakat membuat gapura kerucut. Bagian atas gapura berbentuk kerucut. Tiang penyangga dibuat variasi dari kayu-kayu kecil sehingga tampak menarik dan unik.
Menyikapi aksi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Taaba, Ketua Panitia HUT, Teni Jenahas mengatakan, lomba bangun gapura ini bertujuan memeriahkan HUT RI ke 79 dan juga meningkatkan semangat nasionalisme. Kemudian, masyarakat Desa Taaba banyak yang memiliki jiwa seni sehingga mereka dapat menyalurkan kreativitas seni lewat lomba gapura.
"Masyarakat Taaba banyak yang punya jiwa seni. Jadi mereka tuangkan seni itu lewat gapura dan ternyata gapura yang mereka buat itu seni dan keren semua," puji Teni.
Teni juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Taaba yang sangat antusias menyambut HUT RI ke 79 dan mereka berpartisipasi aktif untuk mengerjakan gapura dan aktif dalam kegiatan di lingkup pemerintah desa Taaba. (**).