TTS. Spektrum-Ntt.com || Modus penipuan berkedok admin penjual online yang meminta tranfer uang dari sejumlah orang mulai terjadi di kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Motif pelaku dalam melancarkan aksinya dengan mengatasnamakan para penjual online dan meminta tranfer uang dari setiap pelanggan yang nomornya di ambil dari komentar media sosial Facebook.
Karel Ahab, warga desa Oinlasi, Kecamatan Mollo Selatan, yang menjadi salah satu korban kepada media ini, minggu 23/07/2023 menceritakan kejadian yang dialami dirinya bersama istri Lodia Bako saat hendak berbelanja online melalui media sosial Facebook hingga akhirnya tertipu dan berhasil mentransfer sejumlah uang kepada oknum yang tidak di kenal dengan nomor rekening Bank BCA : 1420623*12 atas nama Yunus.
Menurut Karel, kejadian penipuan itu bermula saat dirinya memesan pakaian dari live salah satu akun Facebook yang sedang jualan online melalui siaran langsung Facebook, dan dirinya mengirimkan nomor handphone miliknya kepada penjual melalui komentar live Facebook.
Selang beberapa jam kemudian, Karel dihubungi via Whatsapp oleh nomor baru yang belum di kenal kemudian meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang sesuai dengan nominal pesanan barang online
"Beta komentar di live bilang beta ambil baju jadi dari situ admin minta nomor HP maka beta kirim lewat komentar.
Kemudian selang beberapa jam begitu ada nomor yang WA bilang kaka fix ambil barang ini ko? Makanya beta jawab bilang ia jadi minta nomor rekening untuk tranfer. Terus dia kirim tapi pemilik nomor rekening bukan nama arni tapi nama yunus" Cerita Karel menggunakan dialek Kupang.
Sayangnya setelah mentransfer uang, barang pesanan korban tak kunjung di antar dan pelaku tidak lagi merespon pesan Whatsapp dari korban. Setelah 1 hari berlalu barulah pesanan korban di antar oleh kurir dari penjual online tempat korban memesan barang dengan meminta bayaran atas pesanan tersebut.
"Dari situ dia kirim nomor kurir ke beta tapi kemudian kurir prtama sonde jadi antar barang sampe ini pagi. Giliran beta telpon dia kirim nomor kurir yang satu lagi. Jadi pi antar bilang belum bayar padahal beta su tranfer," katanya
Karena merasa tidak puas, korban lalu kembali menghubungi pihak yang bersangkutan untuk meminta penjelasan, namun pihak penjual yang dihubungi mengaku tidak mengenal nomor Whatsapp dan oknum pemilik rekening tersebut
"Kalau beta tadi su konfirmasi bilang itu nomor dong sonde kenal,'' ujarnya
Selain Karel, salah satu warga kelurahan Oebesa, Linda, juga mengaku sempat dihubungi oleh oknum yang mengaku sebagai admin online AM dan meminta tranfer darinya namun karena curiga dengan pesan Whatsapp pelaku, sehingga Linda tidak mentransfer uang.
Pihak penjual yang disebutkan namanya baru berhasil di konfirmasi media ini pada Selasa, 25/07/2023, namun dirinya mengatakan tidak bisa bertanggung jawab karena pihaknya juga dirugikan atas kejadian yang terjadi. Bahkan pihak penjual menolak untuk diberitakan namanya. (*SN/Mega).