Pemda TTS Berinovasi, Menciptakan Solusi Menguntungkan Bagi Para Petani Bena

BAGIKAN

TTS.Spektrum-ntt.com || Berkat dukungan dari Pemerintah Daerah TTS, masyarakat Bena, kecamatan Amanuban Selatan, dapat menjual beras hasil pertanian kepada Bulog dengan harga yang lebih tinggi dari harga biasanya. Beras para petani yang biasanya dibeli oleh para pedagang perantara (tengkulak) dengan harga Rp. 6.000 atau Rp. 7.000 per kilogram, saat ini dibeli oleh Bulog dengan harga Rp. 11.000 dan Rp. 12.000 per kilogram.

Kepala Gudang Bulog, Teguh Nuvem kepada awak media saat melakukan transaksi jual beli beras dengan petani di Gudang Bulog Soe, Senin, 04/11/2024, mengatakan bahwa sejauh ini Bulog sudah tiga kali membeli beras milik para petani Bena.

"Ini pembelian kami yang ketiga, dan ini ada 4.400 kilo atau 4.4 ton. Sedangkan untuk total semua yang sudah kami beli 13.400 kilogram atau 13.4 ton dari para petani Bena," ujar Teguh Nuvem.

Teguh juga menjelaskan bahwa tujuan dari Bulog adalah untuk menyerap beras produksi dalam negeri, sedangkan untuk penggunaan kedepannya akan disesuaikan dengan kebutuhan atau permintaan pasar.

"Kita terima di pintu gudang ini masuk kategori beras premium. tapi ini belum ada nama atau label, jadi dari bulog ini kita istilahnya menyerap beras dalam negeri saja. untuk penggunaannya, nanti kita lihat kebutuhan ke depan. Bisa kita pakai untuk beras pegawai, atau nanti kita jual ke mitra bulog juga bisa," jelas Teguh.

Kepala Bulog juga berharap kedepannya para petani lebih memperhatikan kualitas beras Bena karena semakin bagus kualitas maka harga pun akan semakin meningkat.

Sementara, Pejabat Bupati TTS, Drs. Seperius Edison Sipa M. Si yang memantau langsung proses transaksi antara para petani dengan pihak Bulog di gudang Bulog juga menjelaskan bahwa tujuan Pemda membangun kerjasama dengan Bulog adalah untuk menyerap beras para petani dengan harga yang lebih tinggi dan memutus mata rantai sistem ijon yang selama ini merugikan para petani.

"Salah satu alasan kenapa petani di bena tidak sejahtera disebabkan karena petani terjebak sistem ijon. Ini yang ingin kita putus dengan cara menjalin kerja sama dengan Bulog dan Bank NTT," jelas Sipa.

Sipa juga mengatakan bahwa saat ini Bank NTT melalui program kredit merdeka dapat membantu para petani dengan cara menberikan pinjaman tanpa bunga sebagai modal untuk mengolah lahan.

"Sekarang petani kalau butuh modal bisa ambil di Bank NTT lewat kredit merdeka. Itu tanpa bunga dengan plafon pinjaman bisa sampai 10 juta," tutur Sipa. (SM/Mega).

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink/a2.txt): failed to open stream: no suitable wrapper could be found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(): https:// wrapper is disabled in the server configuration by allow_url_fopen=0

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink-1/ok.txt): failed to open stream: no suitable wrapper could be found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents