Malaka.Spektrum-ntt.com || Salah satu aktivis muda yang berasal dari Desa Bonibais, Kecamatan Laen Manen, Kabupaten Malaka menyoroti kinerja kepemimpinan SN-KT yang dinilai lamban menyikapi persoalan sosial dari aspek pembangunan yakni infrastruktur.
Hal itu disampaikan Kristoforus Molo melalui rilisan tertulisnya kepada media ini, Jumat (16/08/24), bahwa persoalan yang ada di Wilayah Dapil 3 yang sampai saat ini belum mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Malaka. Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur jembatan penghubung 3 Kecamatan yaitu jembatan Koloweuk yang rusak total akibat badai Seroja pada tahun 2021, yang berada di wilayah pemerintahan Desa Numponi, Kecamatan Malaka Timur.
"Sebagai aktivis, saya perlu memberikan pendapat dan masukan kepada pemerintah agar bisa diterima dan dieksekusi. Apa yang baik kita apresiasi tetapi yang kurang kita kasi masukan, jika hari ini pemerintah masih alergi terhadap masukan, maka bisa saya katakan bahwa pemimpin seperti ini wajib dievaluasi oleh rakyat," tulis Kristo.
Terkait perkembangan jembatan Koloweuk, Kristo menambahkan infrastruktur penghubung 3 Kecamatan itu sudah rusak kurang lebih tiga tahun dan juga sudah merayakan ulang tahunnya yang ke-3 pada tanggal 4 April 2024.
"Saya kira pendapat saya ini sudah yang kesekian kalinya, mulai dari awal jembatan ini putus saat badai Seroja, dan ketika pasca Seroja, tetapi jawaban Pemda masih berputar-putar mengenai keterbatasan anggaran, masa sekelas Pemda mengeluh soal anggaran, terus lobi-lobi di pusat hasilnya apa selama ini, dibandingkan pembangunan yang lain, menurut saya jembatan ini penting karena menghubungkan 3 Kecamatan yaitu; Malaka Timur, Botin Leobele, dan Laen Manen, dan jika jembatan ini baik, pertumbuhan ekonomi mikro pasti akan meningkat karena akses ke pasar-pasar tradisional antar kecamatan pasti meningkat, ini belum musim penghujan. Kalau musim penghujan situasinya sangat berbahaya karena bisa menelan korban jika ada masyarakat yang nekat melintasi tempat ini," bebernya.
Untuk diketahui, Jembatan Koloweuk Desa Numponi tersebut ambruk akibat Badai Siklon Seroja yang terjadi pada tanggal 04 April 2021, dan sampai detik ini belum ada jawaban pasti dari kepemimpinan SNKT untuk menyikapi kerusakan jembatan tersebut. (**)