TTS. Spektrum-ntt.com ||Saat melakukan uji petik lapangan di 2 Kecamatan yakni Noebana dan Santian, Pansus LKPJ Bupati juga menyempatkan diri melihat langsung 1 buah gedung sekolah milik SMP Negeri Manufui di Kecamatan Santian, Kabupaten Timor Tengah Selatan yang mubasir dan kini di dalamnya penuh dengan kotoran ternak sapi dan gundukan lumpur yang terbawa banjir.
Pansus LKPJ di dampingi awak media menemukan Gedung tersebut yang kelihatannya sudah di biarkan cukup lama. Gedung yang tiada daun pintu dan jendela itu juga sepertinya di gunakan untuk beternak hewan berupa sapi. Terbukti adanya banyak kotoran ternak sapi yang berserakan di dalamnya.
Ketua Pansus LKPJ Bupati 2019, Marthen Tualaka, SH.M.Si, kepada wartawan Jumat, (03/07/2020) di kantor DPRD Timor Tengah Selatan mengatakan bahwa terkait temuan gedung di SMPN Manufui, dirinya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTS, namun Kadis P dan K sendiri belum mengetahui persoalan tersebut.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas tapi ternyaka Kepala Dinas juga belum sempat cek di sana jadi kita minta untuk bangunan itu jangan di biarkan mubasir bertahun-tahun" jelasnya
Menurut Marthen, pembangunan gedung tersebut yang menghabiskan anggaran sekitar Rp.300.000.000 (Tiga ratus juta rupiah) harus segera di renovasi agar bermanfaat dan tidak menjadi gedung mubasir yang angker.
"Gedung itu kelihatannya menghabiskan uang Negara sekitar 300 juta. Karena itu kita minta untuk segera di renovasi atau caranya bagaimana agar di gunakan. Biar asas manfaatnya bagi masyarakat bisa terpenuhi. Karena kalau tidak maka akan menjadi gedung mubasir yang juga akan menjadi tempat angker di situ," jelas Marten
Pansus LKPJ juga melihat dari aspek perencanaan bahwa tidak adanya perencanaan yang tuntas dari aspek pembangunan maupun pemanfaatan anggaran.
Ketua Komisi IV tersebut juga mengatakan, hingga kini Pansus LKPJ maupun Komisi yang membidangi Pendidikan belum mendapat penjelasan resmi dan detail dari pihak Dinas maupun sekolah terkait Gedung SMPN Manufui yang mubasir.
"Kita juga belum tau pasti sumber dananya dari mana. Dan Kita juga belum tau itu gedung apa dan di bangun tahun berapa. Karena kemarin belum ada penjelasan resmi dari pihak sekolah maupun Dinas. tapi nanti teman-teman coba tanya pak Kadis P dan K untuk pak Kadis yang menjelaskan lebih detail,"jelasnya
Dalam laporannya Pansus LKPJ juga akan merekomendasikan Gedung SMPN Manufui yang sudah mubasir.
"Kita nanti dari Pansus akan rekomendasikan untuk bisa di lanjutkan pembangunannya agar bisa di manfaatkan. Karena Pansus setelah kita liat dari Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, Infrastruktur jalan, jembatan, dan air bersih itu menjadi fokus kita karena itu yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat saat ini," Jelas Tualaka.
Ketua Fraksi Hanura itu juga menyebut Bidang Pendidikan dan Kesehatan adalah urusan wajib yang harus di penuhi oleh pemerintah.
"Pemerintah Pusat sudah mengalokasikan dana cukup besar, tinggal kita Pemerintah Daerah tindak lanjuti untuk memenuhi kebutuhan dasar yang di amanatkan oleh Undang-Undang," Tuturnya. (**
penulis Mega
editor EppyM Photo Istimewa