PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERSATUAN SEPAKBOLA SELURUH INDONESIA (PSSI)

BAGIKAN

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP

PERSATUAN SEPAKBOLA

SELURUH INDONESIA (PSSI)

NAMA : Firman Alamsyah

NIM :210501010077, 

Mata Kuliah : Komunikasi Massa

 Kelas : KM104

 

PENDAHULUAN

PSSI (Persatuan Sepakbola seluruh Indonesia ) yang dibentuk 19 April 1930 di Yogyakarta. Sebagai organisasi olahraga yang dilahirkan di Zaman penjajahan Belanda, Kelahiran PSSI betapapun terkait dengan kegiatan politik menentang penjajahan. Jika meneliti dan menganalisa saat- saat sebelum, selama dan sesudah kelahirannya, sampai 5 tahun pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, jelas sekali bahwa PSSI lahir, karena dibidani politisi bangsa yang baik secara langsung maupun tidak, menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih - benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia.

PSSI didirikan oleh seorang insinyur sipil bernama Soeratin Sosrosoegondo. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Teknik Tinggi di Heckelenburg, Jerman pada tahun 1927 dan kembali ke tanah air pada tahun 1928. Ketika kembali ke tanah air Soeratin bekerja pada sebuah perusahaan bangunan Belanda "Sizten en Lausada" yang berpusat di Yogyakarta. Disana ia merupakan satu - satunya orang

Indonesia yang duduk dalam jajaran petinggi perusahaan konstruksi yang besar itu. Akan tetapi, didorong oleh jiwa nasionalis yang tinggi Soeratin mundur dari perusahaan tersebut. Setelah berhenti dari "Sizten en Lausada" ia lebih banyak aktif di bidang pergerakan, dan sebagai seorang pemuda yang gemar bermain sepakbola, Soeratin menyadari sepenuhnya untuk mengimplementasikan apa yang sudah diputuskan dalam pertemuan para pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda) Soeratin melihat sepakbola sebagai wahana terbaik untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda, sebagai tindakan menentang Belanda.

Kepengurusan PSSI pun telah sampai ke pengurusan di tingkat daerah - daerah di seluruh Indonesia . Hal ini membuat Sepakbola semakin menjadi olahraga dari rakyat dan untuk rakyat. Dalam perkembangannya PSSI telah menjadi anggota FIFA sejak tanggal 1 November 1952 pada saat congress FIFA di Helsinki. Setelah diterima menjadi anggota FIFA, selanjutnya PSSI diterima pula menjadi anggota AFC (Asian Football Confederation) tahun 1952, bahkan menjadi pelopor pula pembentukan AFF (Asean Football Federation) di zaman kepengurusan Kardono, sehingga Kardono sempat menjadi wakil presiden AFF untuk selanjutnya Ketua Kehormatan.

Lebih dari itu PSSI tahun 1953 memantapkan posisinya sebagai organisasi yang berbadan hukum dengan mendaftarkan ke Departement Kehakiman dan mendapat pengesahan melalui SKep Menkeh R.I No. J.A.5/11/6, tanggal 2 Februari 1953, tambahan berita Negara R.I tanggal 3 Maret 1953, no 18. Berarti PSSI adalah satu - satunya induk organisasi olahraga yang terdaftar dalam berita Negara sejak 8 tahun setelah Indonesia merdeka.

 

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Baru-baru ini, tayangan Mata Najwa bertajuk 'PSSI Bisa Apa Jilid 6  Lagi-lagi Begini' mengundang pro dan kontra. Ada yang menduga salah satu saksi yang dihadirkan adalah saksi palsu yang sengaja direkayasa untuk menaikkan rating acara itu. Bahkan ada yang menduga hal itu bentuk ketotolan saksi. ‘’Sepintas memang spekatkuler. Namun, ada yang aneh saja. Ada sesuatu yang ganjil. Jika dia salah satu pelaku jual beli pertandingan seharusnya dia diam dan tinggal menikati hasilnya. Tetapi, ini justru berkoar-koar. Saya kira ini blunder yang paling fatal. Saya merasa ini ada rekayasa,’’ ujar pemerhati sepakbola, Yohanes Adi Kuncahyo di Jakarta, Jumat (5/11). Bahkan beberapa nitizen juga mengungkapkan kejanggalannya. Ada intrik sesama pelaku dan memakai media buat memancing huru-hara.

Hasil pengamatan saya program Mata Najwa Edisi “PSSI Bisa Apa Jilid 6 Lagi-Lagi Begini” yang ditayangkan di Trans 7 memiliki pengaruh besar untuk masyarakat dan dapat merubah pandangan masyarakat          terhadap PSSI. Dapat juga dikatakan bahwa program Mata Najwa Edisi ini menuai  Pro dan Kontra dikalangan  masyarakat khususnya para penikmat Sepak bola Tanah Air, Salah satunya akan berdampak terhadap kepercayaan masyarakat kepada induk sepak bola Tanah Air (PSSI), apalagi kondisi Sepak Bola Nasional saat ini tenggah bergulir Kembali setelah vakum selama pandemic serta minimnya prestasi di kancah Internasional dan ini mengakibatkan ketidap puasan di kalangan masyarakat. Sejauh pengamatan saya dalam menyakiskan tayangan ini program tersebut bermanfaat bagi masyarakat khsusnya PSSI untuk memberantas mafia dalam sepak bola, walaupun kadang menjadi kontroversi ditengah masyarakat dan PSSI.

Dapat juga dikatakan bahwa Acara Mata Najwa bertajuk “PSSI Bisa Apa Jilid 6 Lagi-Lagi Begini” memiliki dampak positif dan menghasilkan persepsi yang baik di kalangan masyarakat terutama para penikmat sepak bola,sehingga tayangan tersebut memenuhi beberapa fungsi media yaitu informatif,edukatif dan menghibur. Dikatakan informatif karena setelah menyaksikan tayangan tersebut masyarakat akan mendapatkan informasi terkait pembahasan yang di bahas pada tayangan acara tersebut. Apalagi  tayangan tersebut dibawakan oleh seorang jurnalis senior,sehingga menjadi daya tarik tersendiri dan mendapat perhatian dari pemirsa. Najwa Shihab juga memiliki wawasan yang sangat luas serta sangat kritis dalam memberikan pertanyaan kepada narasumber.ia juga memiliki kemampuan yang mampu mengajak pendengar untuk melakukan apa yang ia sampaikan.

Setelah melihat penulis mencoba menganalisis terkait dampak pesan pada tayangan dan jika dikaitkan dengan teori efek media maka ditemukan bahwa

Tayangan Mata Najwa bertajuk “PSSI Bisa Apa Jilid 6 Lagi-Lagi Begini” di media televisi Trans7 menggunakan Teori Stimulus Respon.

Stimulus Response Theory atau S-R theory merupakan Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Sebagaimana teori komunikasi menurut para ahli , teori komunikasi massa , teori efek media massa dan teori agenda setting .   Dalam komunikasi massa berarti stimulus yang diberikan berupa satu pesan, dan tentunya respon yang diberikan oleh publikpun akan beragam. Hal ini berarti bahwa model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal dalam komunikasi verbal , simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Pola ini dapat diterima secara negatif atauun positif tergantung bagaimana respon yang diberikan oleh individu.

Dalam komunikasi massa atau komunikasi organisasi terdapat elemen paling penting yakni media. Dimana dalam teori stimukus respon media merupakan komunikator yang memberikan stimulus kepada komunikan dalam hal ini adalah masyarakat luas atau publik. Artinya bahwa media memegang peran krusial dalam menciptakan respon positif dan negatif di masyarakat. Dalam komnukiasi massa sebaiknya dipilih media yang benar-benar idependen yang dalam hal imi tidak di tunggangi oleh berbagai kepentingan. Sebab hal-hal diluar hal teknis seperti reputasi dan kredibilitas media dalam komunikasi massa akan sangat mempengaruhi respon dari komunikan.

Komunikasi massa akan menjadi efektif ketika pesan yang disampaikan di reson dan kemudia  memberikan perubahan prilaku di masyarakat. Misalnya isu mengenai kepedulian lingkungan, atau global warmin. Pada faktanya telah drespon secara positif dengan munculnya banyak gerakan peduli lingkungan. Sengan demikian maka secara efektif teori stimulus respon dalam komunikasi massa memebrikan dampak yang signifikan. Dimana akan membawa perubahan prilaku masyarakat yang akan semakin peduli terhadap lingkungan. Perubahan prilaku ini akan semakin menular sehingga memeberikan efek bagi terciptanya lingkungan yang bersih.

KESIMPULAN 

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tidak semua stimulus yang diberikan dapat diterima oleh publik. Terdapat juga penolakan  yang memang menjadi kendala tersendiri dalam penyampaian stimulus di mata publik. Keberhasilan teori stimulus respon dalam komunikasi massa tergantung kepada koneksi antara kemunikan dan komunikator yakni dalam hal ini Acara Mata Najwa bertajuk

“PSSI Bisa Apa Jilid 6 Lagi-Lagi Begini.”

Banyak menuai pro dan kontra dikalangan masyarakat. Hubungan inilah yang kemudian menentukan apakan stimulus akan diterima atau ditolak. Oleh sebab itu,media massa memiliki tugas berat dalam rangka menciptakan hubungan positif dengan komunikan sebagaimana psikologi komunikasi. (**/red/Photo Internet

 

DAFTAR PUSTAKA

https://akuratnews.com/mata-najwa-edisi-pssi-bisa-apa-jilid-6-lagi-lagi-beginidisebut-aneh-dan-ganjil/

https://pakarkomunikasi.com/teori-stimulus-respon-dalam-komunikasi-massa

 

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink/a2.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink-1/ok.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents