SIKKA.spektrum-ntt.com || Pandemi yang berlangsung memberikan dampak yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia, terutama kepada para pelaku UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian bangsa, termasuk para pelaku UMKM di NTT umumnya dan Sikka khususnya.
Untuk itu, Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mencanangkan Gerakan Nasional Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan mengajak masyarakat masyarakat untuk membeli dan bangga memakai produk karya anak bangsa.
Kegiatan ini dilaksanakan secara online dan offline di Golden Hall- Go Hotel Maumere, Sabtu (02/5/2021).
Untuk sesi acara tatap muka, hadir narasumber yakni Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, Direktur IKPM Kemkominfo Septriana Tangkary, Staf Khusus Kemkominfo Philip Gobang, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian KUKM Victoria Simanungkalit, Ketua Dekranasda Sikka Maria Cahyani Idong, Synergy Project Leader Telkom Indonesia Kuncoro Wastuwibowo, Deputi Kepala Perwakilan BI NTT Daniel Agus Prasetyo, Tokopedia Zafira dan Nabila, Blibli Bramantya Eka, dan LaDaRa Dandy, Serata 40 an pelaku UMKM.
Septriana Tangkary dalam sapaan pembukanya mengatakan bahwa Gernas BBI dapat membuka peluang pasar baru bagi UMKM baik di tingkat regional maupun global. Di masa pandemi ini diharapkan UMKM dapat berpindah dari manual based ke platform online.
" Bagi yang belum masuk ke dalam ranah online, belum memiliki toko-toko online, jangan ragu hari ini belajar masuk memiliki Toko online, karena ini adalah satu program pemerintah untuk menggerakkan ekonomi masyarakat, " Ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa saat ini pelaku UMKM bergantung pada penjualan secara online karena aktivitas fisik yang dibatasi. Kemkominfo mendukung agar para pelaku UMKM bisa memanfaatkan sarana ruang digital dengan benar agar bisa menjadi soko guru perekonomian bangsa.
Philip Gobang, Staf Khusus Kemkominfo menyatakan bahwa ada dua syarat penting yang perlu diperhatikan bagi para pelaku UMKM untuk masuk ke pasar digital, terutama yang memperkenalkan produk-produk kriya, wastra dan sebagainya. Yang pertama, harus selalu memastikan kualitas produk adalah produk terbaik dan kedua adalah mengenal ketersediaan produk.
"Sediakan barang dalam jumlah banyak, standar terjamin, dan ketersediaan barang yang cukup. Itulah yang menjamin keberlangsungan dari kehidupan UMKM", Ujar Philip.
Mengutip pernyataan presiden Jokowi, ia mengingatkan masyarakat untuk mencintai produk-produk Indonesia, dan juga meningkatkan Kreativitas dan inovasi agar produk UMKM memiliki nilai tambah yang tinggi.
Fransiskus Roberto Diogo, S. Sos., M. Si, Bupati Sikka menyatakan bahwa untuk membangun perekonomian di Sikka menggunakan pendekatan program Bela Beli Sikka yang berguna untuk menberikan added value pada produk UMKM.
" Target kami di tahun 2022, akan keluarkan kebijakan trade off, jadi akan ada pembatasan barang masuk, dan pembatasan pengiriman barang antar pulau, bahkan ekspor. Sebagai contoh, kacang mente akan dikeluarkan 50?rupa gelondongan dan 50?rupa olahan", Jelasnya.
Bupati Sikka juga menegaskan untuk berani melakukan trade off dan berani menghentikan impor. Menurutnya yang membuat UMKM tidak berkembang salah satunya adalah impor yang berlebihan.
"Kita orang Indonesia mampu menyediakan kebutuhan kita sendiri", Tutup Bupati Robi. (**/red