KUPANG.spektrum-nrr.com || Tiga bulan sudah mahasiswa Ners STIKes Maranatha Kupang melaksanakan praktik klinik profesi pada Rumah sakit dan puskesmas di Kota Kupang, 4 stase telah di selesaikan dengan baik dan kini mereka harus melanjutkan stase ke-5 yaitu Kejiwaan .
Setelah dilakikan survey oleh dosen didapati Desa Tuapukan menjadi salah satu tempat yang strategis untuk dilaksanakannya praktek jiwa komunitas. Sesuai dengan jadwal Akademik tepatnya Rabu (3/3/2021) Mahasiwa harus turun praktik kejiwaan.Kehadiran Mahasiswa profesi Ners tuk berpraktek di Desa Tuapukan juga disambut baik oleh Aparatur Desa setempat.
Kepala Desa Tuapukan 'Robert I. Kapitan, S. Pt. Saat menerima mahasiwa dirinya menyampaikan harapannya agar saat Mahasiswa berpraktek disini akan ada hal-hal positif bagi masyarakat terkait pengetahuan akan kesehatan jiwa.
"Kami selaku aparatur desa sangat berterimakasih kepada Ketua Yayasan untuk menghadirkan mahasiswa berpraktek bersama kami.
Harapan kami saat mahasiswa berpraktek disini masyarakat kami mendapatkan apa yang menjadi kebutuhan mereka dan Kami sebagai aparatur desa sangat mendukung penuh kegiatan praktek disini."
Ketua Dewan Pembina Yayasan Maranatha NTT Drs. Samuel Sellan yang turut melepas Mahasiswa Ners menyampaika agar sekiranya baik Aparatur Desa dan seluruh Masyarakat di Tuapukan dapat membantu masiswa dalam melakukan praktek jiwa komunitas.
"Saya hanya ingin menyampaikan beberapa hal sebetulnya kegiatan ini saya sebagai pembina yayasan jalin kerja sama dengan aparat di desa Tuapukan sehingga kegiatan ini mulai dari awal pertengahan hingga akhir boleh berjalan dengan baik, dan kita tahu bahwa masa- masa sekarang banyak di hantui dengan berbagai macam ketakutan terutama pandemi, jadi saya harap institusi memberikan suasana yang nyaman. Dan aparat di sini saya sangat harapkan karena anak-anak ini adalah anak-anak orang yang di titipkan ke kami.Mereka akan melakukan kegiatan dari rumah-ke rumah oleh karena itu kami juga minta pengertian baik dari setiap keluarga yang ada di sini."
Ketua STIKes Maranatha Kupang ‘Stefanus M.Kiik, S.Kep. Ns.,M.Kep.,Sp. Kep.Kom'Selain berterimakasih kepada aparatur desa dalam mendukung sehingga kegiatan ini bisa dilaksanakan dan boleh berjalan sesuai yang direncanakan dirinya juga sedikit menjelaskan tujuan di adakannya praktik komunitas jiwa ini. dikataknnya ini akan membantu mahasiswa untuk bisa belajar sebuah langkah deteksi dini kepada pasiennya sebelum terjadi resiko yang lebih besar.
"mahasiswa profesi Ners kini masuk pada stase ke 5 yaitu praktek jiwa komunitas yang mana masala jiwa yang ada di masyarakat, Kita melihat bahwa covid-19 ini tidak hanya membawa dampak pada masalah fisik/tubuh tetapi masalah kejiwaan juga, sehingga banyak orang yang stres, depresi, frustasi, kehilangan pekerjaan. dan covid sendiri membawa dampak seperti itu, yang kita mau deteksi dini. Sehingga saya bilang mencegah lebih baik dari mengobati. Jadi kalau ada masalah di awal bisa di tindak lanjuti. Stefanus Kiik juga menyampaikan lanjutan dari kegiatan Mahasiswa profesi Ners yang mana; kegiatan ini akan dilaksanakan 6 hari dan mahasiswa akan di tarik kembali lalu melanjutkan praktik di RSJ Lawang untuk klinis kejiwaan setelah itu mereka melanjutkan beberapa stase lagi seperti gerontik, masalah lansia, kegawatdaruratan (UGD, ICU) lalu kepeeawatan komunitas dan karya ilmiah akhir nersnya.
Kegiatan yang di langsungkan pada di aula Kantor desa Tuapukan Kabupaten Kupang ini dihadiri oleh; anggota DPRD Kabupaten Kupang, 'Bpk. Mesakh N. J. Mbura' Kasie Trantib Kec. Kupang Timur 'Bpk Abraham Kelli' Kepala Desa Tuapukan 'Robert I. Kapitan, S. Pt'. Ketua BPD Desa Tuapukan 'Bpk. Esaf Daka Daka Besi' Babinsa Desa Tuapukan 'Bpk Gii Fernandes'.Kepala dusun 1,2,3,4. Ketua Dewan Pembina Yayasan Maranatha NTT 'Drs. Samuel Sellan'. Ketua STIKes Maranatha Kupang ‘Stefanus M.Kiik, S.Kep. Ns.,M.Kep.,Sp. Kep.Kom' beberapa beberapa dosen dan pejabat struktural Kampus dan seluruh Mahasiswa Prodi Ners.