Malaka.Spektrum-ntt.com || Lembaga Satuan Pendidikan SMA Negeri Laenmanen menunjukkan komitmennya dalam mendukung transformasi digital dalam dunia pendidikan melalui pengimplementasian penggunaan alat elektronik di penghujung tahun pelajaran 2023/2024. Hal itu dibuktikan melalui pengaplikasian ujian berbasis android pada Penilaian Akhir Semester (PAS).
Pada penilaian akhir semester genap kali ini, SMA Negeri Laenmanen menerapkan teknologi terbaru yaitu penggunaan android sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan belajar yang lebih bersih dan jujur.
Langkah tersebut dipakai sebagai bentuk inovasi dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi. Dengan menerapkan PAS berbasis android anti nyontek, siswa diharapkan dapat mengerjakan ujian dengan integritas tinggi, tanpa adanya peluang untuk melakukan kecurangan.
Kepala SMA Negeri Laenmanen, Melania Maria Un, S. Pd disela-sela kegiatan PAS bahwa penggunaan android anti nyontek ini merupakan bagian dari program besar menuju digitalisasi pembelajaran.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah ini. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan lebih jujur bagi para siswa," ucapnya.
Melania menjelaskan, para siswa menggunakan perangkat android yang telah dilengkapi dengan aplikasi khusus selama ujian berlangsung. Aplikasi ini memiliki fitur pengawasan canggih yang mampu mendeteksi dan mencegah segala bentuk kecurangan, seperti menutup aplikasi ujian untuk membuka aplikasi lain, pengambilan gambar, dan batasi akses internet lain selama ujian berlangsung.
Hal senada disampaikan oleh seorang guru (tendik) bahwa, pihak sekolah bisa lebih fokus pada evaluasi hasil belajar siswa tanpa harus khawatir dengan kecurangan. Ini benar-benar membantu kami untuk lebih objektif dalam menilai kemampuan siswa.
"SMA Negeri Laenmanen berharap langkah ini dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam menerapkan teknologi untuk mendukung pembelajaran yang lebih baik. Transformasi digital dalam dunia pendidikan diharapkan dapat terus berkembang, menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berintegritas tinggi," ungkapnya.
Sementara, Salah satu siswa mengaku bahwa penggunaan teknologi ini awalnya membuatnya gugup, namun ia kemudian menyadari manfaat positifnya.
"Awalnya agak cemas karena ini hal baru, tapi setelah mencoba, saya merasa lebih percaya diri karena tahu semua orang mengikuti aturan yang sama," tutur Dea Un.
Disisi lain, para guru juga merasakan manfaat dari penerapan teknologi ini. Mereka mengungkapkan bahwa dengan adanya penggunaan perangkat android , proses pengawasan ujian menjadi lebih mudah dan efisien. (SN/Lius Asa)
Editor : Elang Timur-85