Belu.Spektrum-ntt.com || RD. Paulus Nahak pimpin perayaan Ekaristi hari Minggu Paskah di Stasi St. Tadeus Dafala, Paroki Santo Paulus Wedomu, Keuskupan Atambua-Timor.
Pantauan media di lokasi, Minggu (31/03/24) perayaan ekaristi berlangsung sejak pukul 08:00 s/d 10:30 yang dipimpin langsung oleh Romo Paulus Nahak selaku pastor rekan Paroki Wedomu, yang melangsungkan tugas pelayanan dibantu dua orang Frater untuk melayani perayaan Ekaristi terhitung sejak Kamis, 28 s/d Minggu, 31 Maret 2024.
Perayaan Ekaristi Minggu Paskah tahun ini mengusung tema ; Kristus Telah Memulihkan Hidup Kita. Dalam homilinya, RD. Paulus Nahak gunakan sebuah cerita pendek untuk menguji kesetiaan Umat Allah kepada sang khalik, dan sekaligus mengedukasi umat Allah setempat.
Berikut ini adalah cerita pendek yang diuraikan Romo Paulus dalam homilinya yang mengisahkan kegagalan cinta yang dialami seorang pemuda.
Pada suatu waktu, ada seorang pemuda yang mengalami kegagalan dalam cinta. Cintanya ditolak sang gadis pilihannya oleh karena berkulit hitam.
Sementara dalam kesempatan yang lain, gadis pujaan pemuda itu telah jatuh cinta dan mengenal sosok pemuda yang lain, yang memiliki warna kulit lebih terang dari pada lelaki itu.
Sebenarnya, pria yang ditolak si gadis itu memiliki kulit yang cukup terang, namun karena latar belakang pekerjaannya yang adalah seorang petani, maka kulitnya terbakar panas matahari karena giat kesehariannya.
Oleh karena cintanya ditolak, pemuda itu memutuskan untuk berhenti bekerja di kebun, ia lebih memilih untuk mengurung diri selama kurang lebih 100 hari guna mengubah kondisi tubuhnya, dan pada akhirnya ia memperoleh warna kulit yang terang seperti yang diinginkan si gadis.
Melihat kondisi tubuhnya yang sudah memenuhi kriteria, pemuda itu kembali berusaha untuk menemui si gadis pilihannya. Alhasil, faktanya terbalik dan membawa perih bagi si pemuda, sebab ketika ia menemui si gadis di rumahnya, dengan nada halus gadis itu berkata bahwa, "saya sudah punya kekasih yang lain, yang lebih rajin bekerja dan lebih kaya dari padamu," Romo Paulus menguraikan alur ceritanya.
Mendengar pernyataan si gadis, pemuda itupun berusaha untuk keluar dari rumahnya, lalu memilih untuk mulai bekerja seperti sediakala. Dengan tekad, kemauan serta semangat kerja yang tinggi, pemuda itu memperoleh hasil panen yang banyak.
Usai mengantongi diri dengan penghasilan yang diperoleh, suatu ketika pemuda itu kembali lagi ke rumah si gadis pilihannya, namun hasil yang ia peroleh masih tetap sama karena tidak memenuhi kriteria berikutnya
Gadis itu berkata,"saya butuhkan pemuda yang bukan hanya berkulit terang, bukan yang rajin kerja dan kaya tetapi saya membutuhkan pemuda yang beriman, rajin berdoa dan semangat masuk gereja pada hari Minggu dan hari-hari raya. Apakah kamu mampu memenuhi kriteria ini?.
Mendengar kriteria tersebut, keesokan harinya bertepatan dengan hari Minggu pemuda memilih untuk masuk gereja, seraya mendengar khotbah pastor pemimpin Ekaristi dengan judul,"Kristus Telah Memulihkan Hidup Kita".
"Yesus adalah Anak Allah yang dilahirkan oleh Perawan Maria yang berasal dari Nazareth maka Yesus disebut Yesus Orang Nazaret, Yesus adalah anak Allah yang diutus Allah untuk menebus dosa manusia dengan menyerahkan diri untuk wafat di kayu salib, dan dimakamkan namun pada hari ke tiga Ia bangkit dari antara orang mati," ucap pemimpin perayaan Ekaristi tersebut.
Hidup Kristus sesudah bangkit, telah dibangkitkan kepada para pengikutnya dan supaya setiap orang dapat hidup seperti Kristus maka yang dituntut bukanlah warna kulit, kerajinan dalam kerja dan kekayaan duniawi melainkan kekayaan rohani yang berawal dari iman, pengharapan, dan kasih yang dibuktikan dengan semangat hidup doa.
Sepulang dari gereja, pemuda tersebut menata hidupnya dan memilih untuk merubah diri sesuai isi khotbah pastor yang memimpin misa kala itu.
Usai membenahi diri, pemuda itu mendatangi rumah gadis untuk kesekian kalinya, dan gadis itu tau bahwa pemuda yang datang kepadanya sudah berubah bukan datang dengan warna kulit yang lebih terang, bukan datang dengan kerja kerasnya, atau bukan datang dengan kekayaan duniawi tetapi datang dengan iman, pengharapan dan kasih disertai dengan semangat doanya.
Pesan iman dari cerita singkat diatas:
Sering kita sendiri tidak mengerti secukupnya, mengapa seseorang itu berubah pikiran, sikap, tingkah laku dan cara hidup bahkan mungkin kita sendiri yang mengalami perubahan itu. Hari ini, Hari Raya Paskah, kita tidak mengerti sepenuhnya bagaimana peristiwa kebangkitan Kristus itu terjadi, namun kita dapat menyaksikan begitu banyak perubahan yang terjadi pada tokoh-tokoh pewarta ketika bertemu dengan Yesus dan disapa oleh Yesus, dididik oleh Yesus, ia berubah jadi seorang yang berani, seorang pengkhotbah yang dengan ikhlas dan dengan iman yang teguh dalam mewartakan Injil Tuhan.
Semua yang telah terjadi itu membuktikan bahwa kuasa kebangkitan Kristus mampu memulihkan dan mengubah sikap, cara hidup seseorang.
"Yang menangis menjadi tertawa, yang putus asa menjadi penuh pengharapan, yang sakit menjadi sembuh, yang berdosa diampuni, bahkan yang mati dibangkitkan dari kehidupannya," kata Romo Paulus.
Untuk itu mari kita memantapkan hidup kita dan menyadari bahwa Tuhanlah yang menentukan hidup kita, Tuhanlah sumber iman, harapan dan kekuatan kita, Tuhanlah yang menjaga, melindungi, merawat kita dan Alam Semesta" maka jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan. Kristus Bangkit, Kristus Menang, Kristus Jaya, Alleluia.
"Bentuklah pribadimu bercahaya, dimana pun engkau berada agar menerangi semua orang yang ada di sekitarmu," pesan RD. Paulus Nahak diakhir homili.
Sementara, Yohanis Mali selaku PJ Desa Dafala dalam sambutannya, ia mengulas kembali tema perayaan misa sejak Minggu Palma sampai dengan perayaan Minggu paska saat ini untuk dimaknai dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Diketahui bahwa, sejak Kamis s/d Minggu perayaan Ekaristi berkalang kondusif tanpa hambatan. Kehadiran umat Allah Stasi Sto. Tadeus Dafala dalam perayaan Minggu Paskah tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena dimeriahkan dengan lagu pilihan yang dibawakan oleh koor sponsor.
Kapasitas umat Allah yang hadir melampaui batas, sehingga tempat duduk yang disediakan tidak mencukupi. Namun, perayaan Ekaristi tetap berjalan dengan lancar karena didukung kelompok kategorial gereja yakni anggota THS THM yang mampu menyikapi situasi tersebut.
Turut hadir: aparat kepolisian Sektor Tasifeto Timur dalam hal pengamanan selama perayaan berlangsung.
Penulis : Engky Taek