LABUAN BAJO , Spektrum-ntt.com || Kepala Desa Ranggu, Kecamatan Kuwus Barat Kabupaten Mangarai Barat NTT,
Yohanes Bundar, bersama tokoh masyarakat mengadakan sosialisasi pencegahan virus corona atau Covid-19. kepada para perantauan yang pulang ke kampung halaman.
Dalam sosialisasi tersebut Kepala Desa (Kades) didampingi segenap Tokoh masyarakat yakni: Mikhael Ongko, selaku Tokoh Masyarakat, Benyamin Andar, selaku tokoh Akademisi dan Ari Bero selaku tokoh pemuda. Hadir pula para perantau bersama Orang tua dari perantau dalam Sosialisasi yang berlangsung di Rumah Adat Kampung Ranggu, Senin (06/04/2020)
Yohanes Bundar selaku Kades dalam arahannya menekankan bahwa, Kepala desa serta tokoh masyarakat dan semua masyarakat desa Ranggu merupakan Garda terdepan dalam menghambat laju perkembangan Virus Corona.
Dirinya juga menegaskan terkait karantina mandiri bagi perantau selama 14 hari, sekaligus menyampaikan upaya-upaya yang harus dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah penularan covid-19.
Dalam kesempatan itu pula Mikhael Ongko selaku Tokoh masyarakat mengusulkan untuk terus melakukan pengecekan rutin terhadap masyarakat yang pulang dari tanah perantauan.
“lakukan pemantauan, orang yang baru saja bepergian, orang yang baru saja melakukan perjalanan ke daerah yang terjangkit virus corona, lakukan karantina mandiri selama 14 hari” ujar Mikhael
Sementara Benyamin Andar selaku Tokoh Akademisi menyampaikan wejangan agar masyarakat yang pulang dari rantauan tidak merasa di kucilkan karena upaya-upaya yang dilakukan pemerintah, semua diupayakan ini demi kebaikan bersama. ujarnya
Demikian juga, Ari Bero selaku Tokoh Pemuda mengapresiasi upaya pemerintah desa Ranggu, beberapa poin yang sebelumnya berupa himbauan diubah menjadi poin-poin penegasan, karena sebagian masyarakat terutama anak-anak muda masih mengabaikan himbauan tersebut.
“ini merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah desa dalam upaya melindungi warganya dari pandemi ini". tegasnya
Selain itu dari pihak puskesmas setempat juga akan terus melakukan pengecekan terhadap para perantau tersebut untuk memutuskan matarantai penyebaran Covid-19. (**Faris/editor EppyM photo Istimewa