SIKKA.spektrum-ntt.com || Silverius Angi, Ketua Forum Peduli Situasi Negara (PETASAN), menyoroti Peruntukan Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Daerah Sikka 216 Miliar, yang sudah ditandatangani dan disepakati bersama oleh Pemda dan PT. SMI.
Ia ketika dimintai tanggapan soal peruntukan Pinjaman PEN Daerah, Jumat (6/8/2021) menyatakan bahwa daerah berat untuk kembalikan pinjaman tersebut beserta bunganya, karena sumber pengembalian pinjaman tersebut dipertanyakan, karena menurutnya setiap tahun Sikka mengalami defisit anggaran.
Ia mempertanyakan pengembalian pinjaman tersebut dari program anggaran yang direncanakan oleh pemerintah untuk Rumah Sakit, Air Minum, dan Infrastruktur Jalan.
"Daerah ambil uang dari mana untuk kembalikan. Tiap tahun kita defisit. Mau kembalikan dari Rumah Sakit yang dibangun? Memangnya kita berdoa supaya masyarakat sebanyak-banyaknya untuk sakit supaya bisa dapat uang dari orang sakit? Terus biaya operasional untuk rumah sakit dari mana. Selama ini kita sudah tahu untung dari rumah sakit tidak masuk ke kas daerah. Langsung dialihkan untuk biaya keperluan rumah sakit, dengan sistem BLUD (Badan Layanan Umum). Mau bayar dari PDAM. Dari PDAM ke kas Daerah berapa Miliar? Artinya pinjaman daerah dari SMI yang peruntukan nya untuk program ekonomi belum bisa pasti dan jamin dari dua sektor rumah sakit dan air minum bersih, terus untuk apa pinjam", Ujar Siflan Angi.
Ia juga menyoroti apakah pinjaman daerah tersebut urgent dan langsung memenuhi kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten Sikka, sesuai dengan permintaan Pak Melki Bapak beberapa bulan yang lalu.
"Makanya pak Melki Bapa pernah bicara dua bulan lalu di Medsos bahwa Pemda Sikka perlu pertimbangan dan mengkaji lagi soal pinjaman Daerah. Apakah dengan pinjaman daerah, kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten Sikka langsung terpenuhi, seperti dalam rangkuman RPJMD. Itukan teori. Praktik belum tentu", Lanjut Siflan Angi.
Ia menyatakan seharusnya Pemda bersama DPRD perlu kaji bersama untuk gali potensi Daerah yang ada dan dimaksimalkan supaya PAD bisa meningkat. Ia lanjut menyoroti urgensi pinjaman daerah tersebut.
"Kalau tidak melakukan pinjaman Daerah, apakah kebutuhan dasar tidak terpenuhi? Dan selama ini masyarakat Kabupaten Sikka susah karena tidak Pinjaman? Kalau pinjam, masyarakat dari sisi ekonominya meningkat dan hidup sejahtera? Dan masyarakat Kabupaten Sikka bangga dengan Pinjaman karena ini sejarah baru, atau sebaliknya? Harusnya malu kalau Pemda pinjam tapi jaminan untuk masyarakat hidup baik masih dipertanyakan", Ucap Siflan Angi.
Ia mengajak masyarakat untuk berdoa semoga dengan Dana Pinjaman ini masyarakat Kabupaten Sikka hidup lebih baik daripada kepemimpinan sebelumnya.
Ia juga menyatakan bahwa kepemimpinan selanjutnya siap untuk berpikir dan fokus dengan beban baru.
Photo Istimewa