Ende.Spektrum-Ntt.com|| Ketua DPD Partai Perindo Ende Antonius Yohanes, menilai tidak masuk akal jika orang yang telah vaksin di vonis covid-19. Angka penularan virus covid-19 semakin hari semakin meningkat di Kabupaten Ende, hal ini membuat Ketua DPD Partai Perindo Antonius Yohanes meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Ende untuk serius menangani masalah ini dengan mendesain dan turun langsung ke tingkat RT/RW.
Demikian disampaikan Ketua DPD Partai Perindo Antonius Yohanes kepada media ini. (Senin,21/02/2022).
"Musim-musim hujan begini sebelum Covid-19 tibah dari dulu yang namanya sakit pilek, batuk, itu hal yang biasa karena penyakit pilek batuk ini sudah dari turun temurun jangan menjadikan ini sebagai alasan virus Covid. Saya sendiri tidak masuk akal dengan Covid ini masah orang sudah vaksin pertama, bahkan vaksin ke tiga, itu masih saja di vonis Covid jangan sampai ini flu biasa terus di jadikan Covid," kritiknya.
Lebih lanjut dirinya menyampaikan bahwa apa lagi anggaran covid-19 sudah begitu besar, tentu ini juga sudah mengabaikan untuk anggaran dinas lainnya. Jadi oleh karena itu desain yang bagus sehingga postur anggaran tahun 2023 betul-betul teratur, dan Covid juga harus bersi dari Kabupaten Ende.
Dirinya mengutik apa yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Jokowi Dodo, bahwa penanganan virus covid-19, tidak perlu di rumah sakit, tetapi langsung isolasi mendiri (ISOMA), yang penting makan teratur, minum obat teratur, tidur teratur, dan jemur matahari itupun lima hari sembuh.
Antonius mengatakan bahwa pihak Pemerintah Daerah Ende telah mendesain anggaran tahun 2023 pada saat musrenbang di tiap-tiap Kecamatan. Apa lagi di awal tahun 2024 ini secara serentak menjalankan dua kali pemilu, pemilihan legislatif 14/02/2024 dan di bulan 11/2024 pemilihan kepala daerah.
Dikatakannya bahwa hal itu tentu sangat membutuhkan anggaran yang begitu banyak, maka anggaran yang di alokasikan untuk publik di tahun 2023/2024 itu semakin berkurang karena dengan adanya pemilu.
"Kita sudah ketahui bersama apa yang di sampaikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Megara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo, katanya di tahun 2023 tenaga honorer akan di rumahkan dan ada banyak juga pegawai-pegawai yang melakukan pensiun dini, ini juga harus di perhatikan oleh Pemda Ende," tandasnya.
Ia melanjutkan bahwa maka dari itu desain musrenbang, untuk perekrutan tenaga kerja untuk parah pengangguran, yang barusan lulus wisudawan/wisudawati itu perlu dipersiapkan semaksimal mungkin.
Terus dirinya mengutik apa yang di sampaikan oleh Mantri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, bahwa sudah tiga tahun bertutur-turut banyak anggaran yang di alokasikan ke Covid-19. Tentu di tahun 2023 ini akan menjadi puncak bahwa Indonesia akan mengalami krisis ekonomi.
Menurut Antonius Yohanes mantan anggota DPRD Kabupaten Ende ini, jalan satu-satunya untuk menyelamatkan negara ini supaya ekonomi kembali pulih, harus ada gairah perbankan sehingga ada keterkaitan dengan usaha yang harus di jalankan.
Antonius Yohanes juga melihat cara penanganan Covid-19 yang ada di Kabupaten Ende yang menurutnya Covid itu ada, hanya semastinya hari ini Pemerintah perlu mengetahui karakter Covid tersebut sehingga tidak dapat menimbulkan efek hingga tidak sampai menyebabkan terjadinya meninggal dunia karena Covid-19 itu dapat dihindari dengan cara seperti apa yang perlu dilakukan oleh masyarakat.
"Orang tidak meninggal itu seperti apa seharusnya ada karakternya. Jangan sampai hari ini saya melihat banyak Polisi, dan Pol PP rameh-rameh menahan masyarakat di jalan, langsung di kasih swab antigen, yang belum di vaksin langsung di kasi vaksin, saya kira itu bukan solusi yang terbaik oleh Pemerintah Daerah, malah ini yang bikin tambah anjloknya ekonomi masyarakat," kritik Antonius.
Menurutnya penanganan Covid-19 yang efektif semastinya dinas terkait harus turun langsung di tiap-tiap RT/RW untuk melakukan vaksin sehingga masyarakat dari kampung yang mau turun ke kota, untuk menjual hasil komuditi mereka jangan di halang-halangi.
"Jangan sampai hasil komuditi atau sayur-sayuran mereka mubazir, dan ini sangat di sayangkan sekali. Apa lagi Covid-19 ini, sudah masuk tahun yang ketiga masyarakat kita yang ada di kampung sangat susah mengalami Corona ini, dan yang susah itu bukan orang lain tapi rakyat kita semua yang ada di kampung. Jadi Pemerintah Daerah harus bisa mendesain supaya bisa menangani Covid-19 dan harus ada titik terang atau kemajuan,"tegas Antonius.
Penulis : Albert Rati