SIKKA.spektrum-ntt.com || Berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi (BPKP) NTT, penyidik kejaksaan Negeri Sikka melakukan pemeriksaan terhadap AT, mantan Bendahara di Dinas PUPR Kabupaten Sikka, dan setelah dikembangkan penyidikan dan kesimpulan penyidik menemukan bukti sehingga status AT dinaikkan dari saksi menjadi tersangka.
Hal ini disampaikan oleh Kasie Pidum Kejari Sikka, Eka Ilham Ferdiady, pada jumpa pers yang di laksanakan di Pengadilan Negeri Sikka, Kamis (18/11/2021).
Eka menjelaskan bahwa selanjutnya kasus ini dikembangkan dari temuan BPKP NTT yang menemukan penyimpangan dana operasional yang dilakukan oleh AT dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp. 907.379.230.
"Terhadap temuan ini, kami kami kemudian melakukan pemberkasan, penyidikan dan sudah diserahkan kepada penuntut umum dan dinyatakan lengkap pada tanggal 12 November 2021", Ujarnya.
Setelah dinyatakan lengkap, Ia menyatakan bahwa pihaknya langsung menyerahkan tersangka dan barang buktinya dan rencananya dalam waktu dekat Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan melimpahkan ke Pengadilan Tipikor.
Kepala Kejaksaan Negeri Sikka, Fahmi, menyatakan bahwa untuk perkara kasus ini, penyidik sudah menyinta aset dari tersangka berupa sebidang tanah dan bangunan yang diharapkan untuk dapat dilelang untuk mengembalikan kerugian Keuangan Negara.