SIKKA. Spektrum-ntt.com || Sehubungan dengan maraknya kasus pencurian di pasar Alok, kabupaten Sikka akhir-akhir ini yang membuat para pedagang resah, salah satu tokoh masyarakat dan anggota DPRD Sikka angkat bicara.
Silverius Florentinus Angi atau biasa disapa Siflan Angi dihadapan Media, Jumat (19/3/2021) mengatakan bahwa kasus pencurian di pasar Alok patut diduga ada kerja sama antara pencuri dan petugas pasar, karena yang tau situasi pasar adalah petugas pasar. Kalau pasar sudah tidak nyaman maka para pedagang menjadi kasihan. Sudah bayar kontribusi untuk PAD kabupaten Sikka tetapi kenyamanan tidak terjamin.
Pihak Dinas perindustrian dan Perdagangan harus bertanggung jawab dalam hal keamanan dan ketertiban di pasar. Jadi kalau ada pencurian, pihak dinas wajib bertanggung jawab. Kasihan para pedagang karena tidak ada perlindungan keamanan nya dibawah kendali Dinas perindag.
Stef Say, anggota DPRD kabupaten Sikka ketika dimintai tanggapan nya, Jumat (29/3/2021) mengatakan bahwa pernyataan kadis perindustrian dan perdagangan soal tugas penjaga pasar yakni keamanan dan pengamanan aset daerah itu benar. Tetapi yang menjadi persoalan adalah ada retribusi yang diterima oleh Pemda Sikka. Orang yang menyewa pasar Alok pasti dapat fasilitas salah satunya yakni keamanan.
Stef Say mengatakan bahwa pengelola pasar harus memberikan kreativitas bagaimana supaya tidak terjadi pencurian, dan itu tugas mereka.
Untuk apa orang dimobilisasi dalam satu tempat tapi tidak merasa nyaman. Tidak lama lagi pasar tersebut akan bubar karena orang merasa tidak nyaman lagi.
"Kreativitas para penjaga pasar dibawah naungan dinas perdagangan menjadi sangat penting. Karena ketika tidak ada rasa nyaman, kita tidak boleh lepas dari tanggung jawab".(**/red