Kupang.Spektrum-Ntt.com || Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Ir. Maksi Nenabu, M.T., Memantau proses pengerjaan Rehabilitasi / Pemeliharaan Berkala Jalan Oesao - Buraen di Kabupaten Kupang sepanjang (6,05 KM) dengan dana APBD. Penanganan jalan jalur Oesao - Buraen itu di bagikan menjadi sepuluh (10) step dan segera diatasi secepatnya.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) NTT, Ir. Maksi Nenabu, M.T. saat bersama media ini pantau proses pekerjaan jalan itu pada, Selasa (08/02/22) di Oesao.
"Hari ini kita berada di lokasi penanganan jalan jalur Oesao - Buraen dengan panjang penanganan (6,05 KM) dan saat ini kita berada di satu spot penanganan sepanjang (3 Km) yang akan di aspal dengan lebar preving (4 meter). Kemudian dibagikan lagi menjadi sepuluh (10) sekmen dan semuanya akan ditangani dengan HRS," jelas Maksi.
Pada penanganan ruas jalan sekmen sepuluh (10) Oesao - Buraen ini berada di Kecamatan Amarasi Selatan, tepat di batas hutan sismeni dan Kelurahan Sonraen. Hal itu telah menjadi perbincangan hangat oleh warga setempat dengan alasan berlumpur dan sangat berlicin untuk dilintasi. Menyikapi persoalan tersebut Kadis PUPR Provinsi NTT turun langsung ke lokasi tepat pekerjaan jalan itu menyatakan bahwa, jalan berlumpur itu penyebabnya karena pengerjaan dalam kondisi musim hujan sehingga bisa menyebabkan material halus naik pada saat hujan kemudian menyebabkan lumpur.
"Yang kemarin di sampaikan bahwa, material urban yang ada becek (berlumpur, red), dan sekarang memang kondisi ya seperti itu, namun sudah pernah diperbaiki juga. Cuman hanya memang pada saat pengamparan dan pemadatan kondisi hujan kemudian lokasinya juga lembab sehingga proses pengeringan pun tidak terlalu cepat sehingga bisa menyebabkan material halus itu naik pada saat hujan kemudian menyebabkan lumpur. Secara material ini bukan lumpur sebenarnya, hanya karena butiran halusnya kebanyakan sehingga kelihatan terkesan seperti lumpur. " ujar Maksi.
Lebih lanjut Kadis PUPR Provinsi NTT ini menyampaikan bahwa dirinya sudah menginstruksikan secara kualitas materialnya cukup baik dan tidak ada senkon pada saat kering kemarin dan hasil atau kualitasnya memenuhi, hanya saja untuk butiran halusnya sudah instruksikan agar yang berlumpur itu di scrap keluarkan. Jika tidak halus yang kebanyakan ini akan menimbulkan becek (berlumpur, red) kemudian pekerjaan itu dibuat perbaikan lagi menjadi dua tahap.
Dirinya pun menekankan soal jalan tersebut tebalnya tiga puluh (30) dan telah instruksikan agar pada tahap pertama perlu di service lebihdulu yang lima belas (15), apabila sudah benar-benar padat baru dilapiskan lagi lapisan kedua lima belas (15) lagi agar menjadi tiga puluh (30).
"Untuk lapisan kulit dua tadi saya sudah lihat juga material yang lebih baik dari pada ini (sekmen 10, red) struktur butirannya saya telah instruksikan untuk bisa gunakan itu lebih selektif supaya halusnya tidak kebanyakan, sehingga dalam kondisi hujan dan kemudian di daerah yang lembab seperti situasi saat ini memang pengeringan cukup lama, tetapi kita siatasi dengan material dan kerja menjadi dua tahap," bebernya.
Hal ini akan diperbaiki dan sudah di instruksikan sehingga dapat segera di perbaiki, sedangkan material yang akan diganti yaitu material yang telah dilihat di lakasi tadi oleh Kadis PUPR Provinsi NTT Ir. Maksi Nenabu, M.T., saat Memantau proses pekerjaan jalan tersebut.
Ditekankannya dalam waktu dekat jalan yang berlumpur tersebut akan segera di scrap lebih dulu dan ditabur material yang top yang atasnya, kemudian di service kembali. Yang akan di skrap kembali sepanjang (410 cm).
Pada kesempatan itu Maxi Nenabu secara spontannitas menyampaikan sangat merasa puas karena produksi HRS nya tampilan sangat bagus dan telah ditannya kualitasnya, pengujian dari AMP keluar hasilnya sudah bagus dan memenuhi syarat, dan secara visual dirinya (Maksi Nenabu Kadis PUPR NTT) melihat hasilnya di lapangan sangat memuaskan. Kadis PUPR Provinsi NTT ini mencoba untuk merasakan suhu sudah di tes pun memenuhi, jadi sudah dapat dipastikan prosesnya benar maka diharapkan kualitas nya akan memenuhi syarat.
"Kita harapkan kedepannya pun sama memenuhi syarat kualitas seperti yang kita lihat hari ini, dan kita harapkan juga penyelesaian pekerjaan jalan dengan PEN di tempat-tempat lain juga bisa dapat seperti ini dengan hasil yang bagus," harap Maksi.
Direktur PT. Cahaya Berlian Jaya Abadi pada sela-sela itu meminta kerjasama antara masyarakat dengan pihaknya agar proses pekerjaan jalan tersebut dapat diselesaikan dengan cepat. Dirinya pun menghimbau agar pada saat proses pengerjaan jalan warga diharapkan agar tidak melintasi jalur dari Desa Nekmese menuju Bisoni PP.
"Saya sangat mengharapkan agar ada kerja sama yang baik dan pemahaman dari masyarakat setempat agar pada saat kita malakukan pemblokiran jalan untuk sementara waktu, mohon agar bisa dimengerti karena sementara memperbaiki jalan, apabila sudah benar-benar bagus masyarakat dapat diperbolehkan untuk menggunakan akses jalan tersebut," harap Direktur PT. Cahaya Berlian Jaya Abadi itu.
(*Foto : Kadis PUPR NTT Pantau Pengerjaan Jalan
Penulis :Nixon Tae