BELU.SPEKTRUM-NTT.COM || Civitas Keluarga Mahasiswa Katholik (KMK) Santo Fransiskus Xaverius-Teknik lakukan demonstrasi penggunaan teknologi tepat guna bagi Pemerintah Desa, tokoh pemuda dan masyarakat di kantor Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.
Dalam pantauan media, sebelum kegiatan demonstrasi penggunaan teknologi tepat guna ini dilangsungkan, civitas KMK Sto. Fransiskus Xaverius-Teknik melalui ketua bidang (Kabid) Pengembangan Organisasi memberikan seminar singkat kepada audience yang hadir guna menjelaskan kegunaan TTG tersebut. (Sabtu,19/02/22)
Kabid Pengembangan Organisasi, Emanuel R. Bali dalam seminarnya menyampaikan bahwa, teknologi tepat guna (alat bantu) ini dirakit dan atau diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan rongsok yang mudah diperoleh seperti, bekas plat cakram kendaraan roda dua (motor), pipa air, laher mobil, pipa besi, seng bekas, bekas, tiang spion kendaran bermotor, balok ukuran 6 x 12 cm, parang tumpul, bout bekas dan lain sebagainya.
Proses perakitan teknologi tepat guna ini membutuhkan waktu yang relatif singkat, cara pembuatannya pun sangat sederhana, dan mudah dipahami. Alat bantu ini dapat menunjang pekerjaan bapak/ibu sekalian.
Dikatakan Eman, dirinya terinspirasi untuk membuat alat bantu ini karena melihat disekitar desa Manleten ada keunikan yakni ada banyak kebun menteh yang terbentang di wilayah pemerintah desa Manleten ini.
Pembuatan alat tepat guna ini bertujuan untuk membantu bapak/ibu dalam melangsungkan pekerjaan baik sebagai petani maupun pekebun terutama dalam menuai hasil tanaman yang sementara ini dibudidaya di lahan masing-masing.
"Saya menjamin, alat ini bisa meringankan beban kerja bapak dan ibu. Alat ini pun bisa memberikan kenyamanan kepada siapa saja yang menggunakannya. Hari ini kami (civitas KMK) membawa beberapa alat tepat guna berupa : alat pencacah Ubi, Alat Pengupas Jagung dan menteh. Semoga alat-alat ini dapat membantu bapak/ibu serta masyarakat Manleten pada umumnya," harap Eman.
Selanjutnya, Ketua Umum KMK Febrigisty Cindiesty (Cici) menyampaikan bahwa, organisasi Keluarga Mahasiswa/i Katholik (KMK) Sto. Fransiskus Xaverius-Teknik ini terdiri dari 6 jurusan, diantaranya: teknik sipil, teknik pertambangan, teknik elektro, teknik mesin, teknik pembuatan tenun ikat, dan teknik arsitek.
Dikatakan Cici, Mahasiswa/i Katholik yang tersebar pada ke-6 jurusan tersebut bergabung dalam wadah KMK ini. Akan tetapi, meskipun wadah yang kami geluti saat ini adalah organisasi Katholik, tidak menutup kemungkinan serta membatasi teman-teman yang beragama non Katholik untuk ikut bergabung serta berpartisipasi dalam wadah ini, jelasnya.
Lanjutnya, kegiatan Kema Kerja Bakti Mahasiswa (KKBM) ini sebelum diselenggarakan, pihaknya telah berkomunikasi bersama salah satu alumni (Kakak, Adi Pinto), yang juga merupakan warga desa Manleten ini. Usai berkomunikasi, kami diperkenankan untuk beraudience disini.
Waktu itu, diawal November 2021, kami sempat beraudience bersama Bupati Belu, Kepala Desa namun hasilnya tidak sesuai keinginan bersama karena terbentur dengan merebaknya kasus covid-19.
Kami berencana untuk melangsungkan kegiatan ini di bulan Desember, 2021. Tapi situasi saat itu tidak memungkinkan, maka kegiatan KKBM baru terlaksana tahun ini, dengan jangka waktu pelaksanaannya 3 hari terhitung Jumat, 18 s/d Minggu 20 Februari 2021.
Alat-alat yangdalam kegiatan ini sesuai dengan kebutuhan masyarakat Desa Manleten. Sebab sebelum mengeksekusi kegiatan KKBM ini, kami sudah melakukan survei atas kendala yang dialami oleh masyarakat selama ini, terangnya.
Kami mahasiswa teknik tidak hanya mendedikasikan diri untuk belajar di kampus, akan tetapi perlu diaplikasikan kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan seperti yang dilaksanakan hari ini.
Besar harapannya, semoga alat bantu ini dapat digunakan dengan baik dan membawa dampak positif kepada masyarakat dalam melangsungkan segala aktivitas mereka, tutup Cici.
Penulis : Novryano