Kupang,Spektrum-ntt.com|| Sangat prihatin melihat kondisi Sekolah Menengah Atas (SMA) Teladan Kupang yang terabaikan (tidak ada perhatian, red). Sekolah ini berada di Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, NTT.
Sejak berdirinya sekolah itu hingga kini hanya menerima bantuan apa adanya serta dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang sangat minim karena kekurangan siswa. Sekolah swasta ini berdiri sejak 1969 dan diresmikan pada tahun 1979 di Kuanino dan kini berpindah ke Maulafa sejak tahun 2001.
Demikian diungkapkan Kepala SMA Teladan Kupang, Ratna B. Dewi, S.Pd, saat dijumpai Spektrum-ntt.com di ruang kerjanya pada Rabu, 23 Agustus 2023.
"Dari tahun 2001 sampai 2018 siswa masih mencapai 50an orang, setelah tahun 2021 hingga 2023 siswa semakin berkurang, bahkan sudah 2 tahun ini kita tidak ada siswa baru dan saat ini kelas X tidak ada siswa, kelas XI (8 siswa) dan kelas XII (7 siswa) jadi semua hanya 15 siswa," keluh Ratna.
Ratna menjelaskan, setelah melihat murid di sekolah itu semakin menurun dirinya langsung mengambil keputusan untuk menurunkan biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) yang sebelumnya 150 ribu menjadi 100 ribu.
"Baru-baru ini penerimaan siswa baru, kita 18 sekolah swasta tidak mendapatkan siswa baru, sebenarnya jalan keluar kalau sekolah negeri itu tidak menerima siswa dari luar wilayahnya dan mereka harus melihat dari sona-sona yang dibagikan," jelas mantan guru SMAN 1 Kupang itu.
Lanjutnya pada tahun 2023 ini ada banyak peserta didik baru yang mendaftar, namun berjalannya waktu siswa-siswi itu semakin berkurang. "Ada banyak yang daftar, tapi setelah mulai sekolah tidak ada yang datang lagi untuk minta persyaratan, jadi saya bilang mungkin mereka mau di sekolah negeri. Tidak apa-apa itu haknya mereka, tapi yang kita harapkan sekitar Maulafa, Oebufu, Oepura yang dekat bisa mendaftar disini," pintanya.
Ratna juga menegaskan, setidaknya ada kebijakan dari pemerintah dengan mengatur sona-sona sekolah dengan ketat.
"Pemerintah harus ketat, tapi ini pemerintah tidak ketat. Kita contoh saja di Sumatera Barat gubernur yang ambil alih penerimaan siswa baru, agar ada siswa yang tidak di sona itu langsung dicoret, kalau disini rasanya kita dibiarkan saja," tegas Ratna.
Ratna B. Dewi, Kepala Sekolah ke-2 di SMA Teladan Kupang ini juga menerangkan bahwa, sekolahnya memiliki tamatan yang menjadi gubernur, DPR dan bahkan ada yang telah menjadi anggota TNI/Polri.
Ratna mengajak para orangtua siswa yang berada di sekitar wilayah sekolah itu, bisa mendaftarkan anak mereka di SMA Teladan Kupang.
"Harapan saya untuk kedepannya, para peserta orang tua untuk mengantar anak-anak mereka untuk kami didik, kami bina disini. Karena kami sudah memberikan uang sekolah begitu rendah," harapnya.
Penulis: Nixon Tae