SIKKA. SPEKTRUM-NTT.COM || Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S. Sos., M. Si mengatakan bahwa soal Pinjaman Daerah, kita harus optimis dan jangan pesimis. Hal ini disampaikan oleh Bupati Sikka di Tanjung Kajuwulu, Kecamatan Magepanda, Minggu (9/10/2021).
Ia mengatakan bahwa dalam Pemulihan ekonomi, Kabupaten Sikka harus membangun kemitraan dengan seluruh komponen baik antar Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Propinsi, Pemerintah Pusat, maupun Perguruan Tinggi, LSM, dan Swasta, Supaya bisa membangun. Sebagai contoh kalau kita kesulitan uang kita bisa bermitra dengan bank NTT untuk kita pinjam uang.
Untuk pinjaman Daerah, Pemerintah sedang berupaya dan Prosesnya akan final, dan kemungkinan akan terlaksana pada bulan Juni ini, dengan besaran pinjaman yakni Rp. 216.450.090.000.
"Pinjaman Daerah, kita sedang meminjam dan prosesnya sedang final. Muda-mudahan Juni ini sudah dilaksanakan dengan pinjaman sebesar Rp. 216.450.090.000", ungkap Bupati.
Ia menambahkan bahwa jangka waktu pinjaman yakni 8 (delapan) tahun masa tenornya. Kemudian Gress Period, akan dikembalikan masa pinjaman setelah 2 (dua) tahun atau 24 (dua puluh empat) bulan. Jadi, pada tahun 2023 baru mulai angsur.
"Pinjaman jangka panjang 8 (delapan) tahun masa tenornya. Kemudian, Gress period, kita akan mengembalikan masa pinjaman setelah 2 (dua) tahun atau 24 (dua puluh empat) bulan. Jadi, tahun 2023 baru mulai angsur", Ujar Bupati.
Pinjaman ini akan digunakan untuk pembangunan Infrastruktur berupa Rumah Sakit, Kesehatan, dan kegiatan lainnya. Ada 148 kegiatan yang berasal dari pinjaman Daerah. Bunganya kecil atau rendah karena ini merupakan program Pemerintah Pusat. Bunganya yakni 6,19% per 8 (delapan) tahun atau satu tahun bunganya 0,77%. Kalau per bulan nya yakni 0,064%.
"Saya lihat di medsos bilang ini bunga tinggi, tau apa dia, kita belum publikasikan ini. Bunganya rendah. Ini program Pemerintah Pusat. Bunganya 6,19 % per 8 tahun atau satu tahunya 0,77 % atau kalau hitung bulan 0,064%", lanjut Bupati.
Untuk pinjaman ini mekanisme cicilanya per tahun, dengan masa cicilan nya selama 8 (delapan) kali, dengan pembayaran per tahun atau setiap tahun sebesar 29 miliar rupiah.
"Pinjaman ini bayarnya per tahun bukan per bulan, selama 8 (delapan) tahun. Setiap tahun kita mengembalikan 29 miliar. Itu tidak apa-apanya, kecil. Ini bagus untuk mempercepat pembangunan di Sikka ini", ujar Bupati.
Ia lebih lanjut mengatakan bahwa dari 88 Propinsi dan Kabupaten/Kota di Indonesia yang mengusulkan pinjaman tersebut, hanya 19 Kabupaten/Kota yang disetujui, dan Sikka salah satunya. Tim yang bekerja sangat hebat karena untuk lolos dapat pinjaman sangat sulit dan tidak gampang. Harus tekun dan bersabar. Selama satu tahun pihaknya berjuang untuk mendapatkan pinjaman ini.
" Kita harus bersyukur, dari 88 Propinsi dan Kabupaten/Kota yang mengusulkan pinjaman, hanya 19 yang disetujui dan salah satunya Kabupaten Sikka. Timnya bekerja hebat. Untuk lolos dapat pinjaman ini, sulit dan tidak gampang. Harus tekun dan sabar. Satu tahun kami berjuang untuk mendapatkan pinjaman ini. Persyaratan nya rumit ", ujar Bupati Robi.
Ia mengatakan bahwa tidak perlu pesimis, dan harus kasih doa dan optimis terhadap usaha pinjaman ini. Berikan dukungan dalam situasi krisis ini.