TTU. Spektrum-ntt.com || Fasilitator Sekolah Penggerak Kabupaten Malaka dan TTU, Imanuel Kamlasi, S.Pd., M.Pd bersama Ketua Pembina Yayasan Pendidikan HITI Kefamenanu, Pdt. Lay Abdi K. Weny, M.Si menghadiri kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang diselenggarakan oleh SMA Kristen Petra Kefamenanu.
Demikian informasi yang diterima media ini pada, Rabu, (11/01/23). Kepala SMA Kristen Petra Kefamenanu Yosmath Tohana, M.Pd dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa budidaya ikan lele ini merupakan salah satu program dari Proyek Penguatan Profil Pengajar Pancasila (P5).
“Dalam P5 yang ada di SMAK Petra ini ada empat tema yang diprioritaskan dan juga merupakan program lembaga unggulan, salah satunya adalah kewirausahaan,” terangnya.
Sambungnya, selain membudidaya ikan lele, adapula tanaman pangan yang ikut dibudidaya yakni ubi jalar, dan melalui kegiatan kewirausahaan tersebut mampu merangsang peserta didik agar bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari terutama disaat beranjak pergi dari sekolah ini (tamat), setidaknya sudah membekali diri dengan bahan dan praktek di lapangan.
Menurutnya, tujuan dari budidaya tersebut adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengatasi budaya bertani dan lebih baik dari masyarakat sekitar,
2. Untuk mendukung dan membantu dan mendorong peserta didik agar dapat mengalami secara langsung teori dalam kelas dan diaktualisasikan dalam proyek P5, sehingga peserta didik mampu memahami proses budidaya hingga pada panen raya,
3. Mendukung program Pemda TTU guna menekan dan mengurangi angka stunting.
Ketua Pembina Yayasan Pendidikan HITI Kefamenanu, Pdt. Lay Abdi K. Weny, M.Si dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa, panggilan secara khusus mengapresiasi keluarga besar SMA Kristen Petra yang telah berhasil mengimplementasikan salah satu bagian penting dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan aplikasi P5 yang berbenturan langsung dengan ekonomi wirausaha.
Ia pun berharap agar siswa/siswi yang ada di SMA Kristen Petra tersebut benar-benar memiliki mindset entrepreneurship (kewirausahaan), tidak hanya belajar untuk membekali diri dengan pengetahuan, akan tetapi mampu memperoleh skill for life (keterampilan untuk kehidupan). Paling tidak pengalaman budidaya ikan lele menjadi contoh konkret yang bisa dijadikan bekal bagi peserta didik demi mendukung ketahanan pangan, dan menanggulangi angka stunting (gizi buruk) serta mampu mempertahankan ekonomi keluarga.
“Kalau dilihat dari pengembangan wirausaha yang dibuktikan lewat kegiatan panen hari ini, para pemimpin yang memiliki jiwa kewirausahaan selalu punya inovasi dan kreatifitas,” ucapnya.
Hal senada disampaikan oleh fasilitator sekolah penggerak Kab. TTU dan Malaka bahwa saat ini ia berada di SMA Kristen Petra untuk menyaksikan panen karya proyek P5 yang diprogramkan oleh sekolah tersebut. Hari ini SMA Kristen Petra selenggarakan panen perdana ikan lele. Pembibitan ikan lele adalah program ke-5 yang dikembangkan serta dibudidaya oleh sekolah selama ini, ungkap Imanuel Kamlasi, S.Pd., M.Pd.
Dikatakan fasilitator guru penggerak dua kabupaten itu, yang juga merupakan Dosen Bahasa Inggris FIP Unimor Kefamenanu itu, dirinya mengapresiasi kinerja lembaga masyarakat satuan pendidikan SMA Kristen Petra pada umumnya.
"Saya mengapresiasi kerja keras kepala sekolah dan guru-guru pendamping karena dengan semangat dan inspirasi yang tinggi dapat membimbing dan mengedukasi peserta didik kelas X di SMA Kristen Petra untuk dapat melaksanakan budidaya ikan lele mulai dari pembuatan kolam, perawatan hingga hari ini melaksanakan panen. Jumlah semua ada 20 kolam, volume benih ikan lele yang terisi 500 ekor pada masing-masing kolam yang disediakan," tulisnya.
Ia berjanji untuk tetap mendorong penggerak sekolah agar tetap mengembangkan demi memprogramkan proyek-proyek yang mampu menjawab kebutuhan siswa/siswi serta mampu mengembangkan minat bakat yang dimiliki oleh peserta didik yang saat ini mengembangkan pendidikan di sekolah tersebut.
Penulis : Novryano Nana
Editor : Kans Tse