Gerakan Sipil Sebetulnya Sebagai Bukti Bahwa Masyarakat Tidak Percaya Dengan DPR dan Pemerintah

BAGIKAN

 

SIKKA.SPEKTRUM-NTT.COM|| Gabungan Aktivis HAM Sikka yang dipelopori oleh Tim Relawan Untuk Kemanusiaan Flores (Truk-F) kembali melakukan aksi damai menuntut penuntasan penanganan kasus 17 anak yang dipekerjakan di 4 (empat) Pub di wilayah Kabupaten Sikka, Senin (15/11/2021)

Dalam aksi kali ini, para aktivis ingin meminta kejelasan sikap Pemerintah Daerah dan DPRD Sikka soal kasus eksplorasi 17 anak di 4 (empat) lokasi Pub yang belum dituntaskan.

Mereka kemudian bertemu Bupati dan beraudiensi di kantor Bupati Sikka selanjutnya bertemu dan beraudiens dengan pimpinan DPRD Sikka, dan terakhir mereka kembali ke Truk-F.

Pater Vande Raring, SVD di hadapan awak Media seusai mengikuti aksi damai tersebut mengatakan bahwa kasus eksplorasi ke-17 anak di 4 (empat) Pub di Sikka diserahkan dan ditangani oleh Truk-F dan jaringan sejak bulan Juni lalu.

Informasi terhadap kasus eksplorasi ke-17 anak yang dipekerjakan di 4 (empat) Pub di Sikka semenjak dititipkan di Truk-F sudah terlalu luas menjadi konsumsi Publik dan selanjutnya Truk-F dan jaringan kemudian melakukan aksi turun ke jalan mempertanyakan kejelasan status hukum 4 (empat) pemilik Pub dan 4 (empat anak yang hilang melarikan diri dari Truk-F.

Menurutnya, gerakan masyarakat sipil atau aksi damai ini sebetulnya merupakan salah satu bukti bahwa masyarakat tidak percaya terhadap Pemerintah dan DPRD Sikka, dan meyakini bahwa telah terjadi pembiaran oleh Pemerintah dan DPRD Sikka, dan pembiaran itu merupakan salah satu pelanggan HAM.

Pater Vande menyatakan bahwa sebetulnya masyarakat tidak perlu lelah atau capek untuk mengurusi kasus ini kalau Bupati, DPRD Sikka, dan Penegak Hukum tahu diri dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Truk-F dan jaringan terpaksa harus turun ke jalan karena tugas dan fungsi Pemerintah, DPRD Sikka, dan Penegak Hukum terkesan mandul.

"Kami sebetulnya datang bukan untuk merepotkan Bapak/i DPRD. Sebenarnya Pemerintah dan DPRD Sikka harus mempunyai ketegasan dan gunakan otoritas politik untuk mengayomi, dan melindungi masyarakat. Ini tunggu ditekan dulu kalau tidak maka dibiarkan seenaknya begitu", Ungkapnya.


Pater Iknas Ledot, SVD menyatakan bahwa pihaknya akan menunggu hasil pertemuan Bupati Sikka, Pimpinan DPRD dengan Kapolda NTT. Jika tidak membuahkan hasil pihaknya akan terus kawal dengan menempuh jalur jalur yang memungkinkan agar kasus ini bisa dituntaskan.

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink/a2.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink-1/ok.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents