Borong. Spektrum-Ntt.com ||Puskesmas Lebi, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, menggelar Lokakarya Lintas Sektor (Linsek) di Aula Puskesmas Lebi, Selasa 10 Oktober 2023. Adapun Linsek tersebut merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap semester untuk mengevaluasi serta merencanakan program kerja strategis berkaitan pelayanan kesehatan di wilayah Puskesmas Lebi ke depan.
Kepala Puskesmas Lebi Siprianus San dalam sambutanya mengungkapkan bahwa kegiatan Linsek ini dilaksanakan empat kali dalam setahun. Oleh karenanya sebagai agenda rutin, peserta Linsek yang hadir pada forum itu diharapkan bisa bersama-sama melakukan evaluasi terhadap agenda serta pelayanan di Puskesmas itu selama satu semester yang telah berjalan.
Sementara dalam materinya Kapus Sipri menjelaskan bahwa puskesmas lebih memiliki wilayah kerja terdiri dari lima desa diantaranya Desa Balus Permai, Desa Compang Tenda, Desa Poco Ri'i, Desa Ngampang Mas, dan untuk Desa Benteng Raja baru bergabung pada awal 2023 ini. Dengan cakupan wilayah yang begitu luas tentunya sangat berharap agar sama-sama memberikan perhatian kesehatan terhadap semua elemen masyarakat.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa untuk sunting di wilayah Puskesmas lebi saat ini sudah mengalami penurunan. Berdasarkan data yang ada bahwa ditahun 2021 dari Empat Desa, jumlah anak yang mengalami sunting sebanyak 56 anak dan di tahun tahun 2022 mengalami penurunan dengan jumlah sebanyak 55 anak. Namun ditahun 2023 mengalami peningkatan lantaran Desa Benteng Raja bergabung dengan puskesmas Lebi dengan jumlah sebanyak 66 anak.
"Harapan saya bahwa kerjasama dari semua pihak dalam memberikan pelayanan kesehatan ditengah masyarakat. Oleh karenanya diperlukan lintas sektor untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan dan juga kepada para ibu hami dan balita untuk selalu ikut dalam kegiatan posyandu", ungkapnya.
Diakhir kegiatan Linsek tersebut dibuat kesepakatan rencana tindak lanjut diantaranya
1. Bekerjasama dengan pastor paroki setempat untuk memberikan pemberkatan ibu hamil setiap kunjungan misa.
2. Bekerjasama dengan kader dan dukun untuk memperoleh informasi bumil baru yang belum melapor ke Nakes.
3. Mengoptimalkan P4K dengan melibatkan lintas sektor
4. Mengupdate data papan siaga desa di Kantor desa oleh bidan desa
5. Kepala desa membuat peraturan kepala desa tentang pentingnya ikut posyandu setiap bulan untuk ibu hamil dan bayi balita.
6. Kerjasama lintas sektor dalam menggerakkan masyarakat khususnya aparat desa bekerjasama dengan para kader, para dusun, para RT/RW dalam menggerakkan masyarakat untuk mengikuti posyandu.
7. Mengoptimalkan jaringan TB dengan melibatkan Nakes dan aparat desa.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Kepala Desa Compang Tenda Vinsensius Gasang, Kepala Desa Benteng Raja Aloisius Vinsensius Roma, Kepala Desa Ngampang Mas. (*SN/Epoz)