Frans Laka Jabarkan Capaian Keberhasilannya Selama Memimpin Perumda Wair Pu'an.

BAGIKAN

SIKKA.spektrum-ntt.com || Mantan Direktur Perumda Wair Pu'an, Fransiskus Laka, dihadapan Media ini, Rabu (15/9/2021) menjelaskan capaian keberhasilannya selama memimpin Perumda Wair Pu'an.

Frans menjelaskan bahwa pada awal Ia masuk di Perumda Wair Pu'an yang dulu PDAM Sikka, PDAM tidak memiliki uang kas dan bahkan memiliki utang di Timur Jaya mendekati 300 juta sehingga kewalahan dalam membayar gaji untuk karyawan dan operasional.

" Pada awal saya masuk, uang untuk bayar gaji karyawan tidak ada, utang di Timur Jaya mendekati 300 juta. Di kas ada 400 juta tapi uang pihak ketiga yang belum dibayar. PDAM gaji kosong, gaji tunggu orang bayar air ", ungkap Frans.

Terhadap situasi ini, Dia menyatakan bahwa selama empat bulan pihaknya melakukan pembenahan total dengan melakukan efisiensi, penagihan, manajemen pelayanan, dll, dan akhirnya bisa membayar gaji karyawan di pertengahan bulan tepat tanggal 15. Padahal gaji sebelumnya gaji bisa di bayar tapi harus menunggu pelanggan membayar tagihan air.

Sementara itu saat keluar dari PDAM, Dia berhasil melepaskan uang kas di PDAM sekitar satu miliar lebih, dan tidak ada utang.

Selama memimpin, audit independen dinyatakan WTP, audit kinerja oleh BPKP cukup sehat, audit sambungan rumah oleh BPKP dinyatakan berhasil 95%, sehingga terbukti 5,882 miliar dana hibah dari Kementrian masuk ke kas Daerah.

" Audit yang paling jeli selama saya bekerja yakni MBR yakni pertama, ketika kami melakukan verifikasi internal untuk diusul ke pusat, kami didatangi Konsultan verifikasi lagi di lapangan, yang kami usul tadi layak atau tidak sesuai dengan pedoman. Setelah mereka datang pasang stiker dan dinyatakan layak, disana dikeluarkan nota kesepakatan hibah ke PDAM setelah itu kita lakukan pengadaan barang dan jasa sesuai SOP. Setelah itu kita pasang, habis pasang konsultan datang verifikasi lagi pemasangan apakah memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan pedoman ini. Titik koordinat juga tidak boleh bergeser, foto juga tidak boleh bergeser, dan kalau bergeser dinyatakan gagal. Kotak dan kelengkapan lainnya juga difoto semua, dan bukan kami yang melakukan tapi tim konsultan dari pusat yang dibayar di pusat. Dan mereka sangat keras, buktinya 2016 kita mau nego juga tidak bisa. Habis mereka survei datang lagi tim ahli untuk verifikasi lagi benar atau tidak verifikasi pertama. Setelah itu datang lagi dari balai untuk melakukan uji petik karena mereka yang memberikan rekomendasi. Habis mereka, BPKP datang lagi melakukan audit uji petik lagi, berdasarkan rekomendasi BPKP itulah baru dilampirkan untuk dibawah ke Pusat untuk cairkan dana. Hampir 5 kali audit itu ", Ujar Frans Laka.

Untuk capaian keberhasilan, Lanjutnya, PDAM atau Sekarang Perumda Wair Pu'an mendapatkan urutan ke 37 dari PDAM yang ikut di seluruh Indonesia. Hal ini karena capaian yang diperoleh diatas 90 persen. Sementara daerah yang lainnya ada yang gagal, sehingga Sikka disebut berhasil dan hebat.

Terhadap rencana penarikan dana penyertaan modal di Perumda dalam pemandangan Fraksi di DPRD Sikka sebesar 4,5 miliar, Dia mempertanyakan kenapa hal ini tidak bisa terlaksana, padahal usaha awalnya sudah terlaksana dan siap untuk dieksekusi.

" Kenapa tinggal kerja saja tidak bisa, kenapa ini menjadi gagal. Saya dulu dari tidak ada menjadi ada. Sekarang sudah ada di mulut dan tinggal maka saja tidak bisa. Karena yang dipersoalkan SOP yange menyatakan sudah kadaluwarsa. Tidak ada di dalam SOP itu yang menyatakan bahwa Kadaluwarsa. SOP ini disusun oleh BPKP tahun 2016, dan SOP yang sama juga berlaku untuk di daerah lain sampai sekarang karena kita sudah melakukan konsultasi ke berbagai pihak. Tinggal dilakukan upgrade atau revisi dan ditambahkan dengan Perbub nya, karena adanya terbitan peraturan 54 tahun 2017 tentang pembentukan perusahaan daerah ituw mewajibkan PDAM untuk berubah bentuk menjadi Perumda tahun 2020, sehingga SOP ini tinggal dibuatkan Perbub nya ," Ujar Fans Laka

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink/a2.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink-1/ok.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents