Borong. Spektrum-ntt.com || Dinas peternakan Kabupaten Manggarai Timur menyelenggarakan peluncuran dua desa inovasi daerah kampung Inseminasi buatan. Kedua desa tersebut diantaranya Desa Nanga Labang dan Desa Watu Mori. Terpilihnya dua desa tersebut menjadi lokasi IB ditahun 2022 didasari hasil evaluasi dinas peternakan kabupaten Manggarai Timur, sebab masyarakat dari dua desa ini lebih antusias dalam mengimplementasi teknologi IB. Kegiatan ini dilaksanakan di Toka, Desa Nanga Labang Kecamatan Borong pada jumaat 11 November 2022.
Kegiatan itu dibuka secara langsung oleh Bupati Manggarai Timur,yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan. Dalam sambutanya Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Aufridus Jahang mengatakan bahwa subsektor peternakan telah memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para peternak di kabupaten Manggarai Timur.
"Launching kampung IB Merupakan bagian dari upaya pemerinta agar kegiatan IB dapat lebih terfokus dan didukung oleh masyarakat sekitar sehingga jumlah akseptor IB terus meningkat, mempermudah kerja petugas dalam melaksanakan IB, Pemeriksaan kebuntingan, pelaporan kelahiran serta menjadi model bagi desa lain dalam pelaksanaan IB, Pembinaan pelaksanaan kegiatan pembibitan lebih terarah dan dapat dijadikan sebagai wilayah sumber bibit ternak yang berkualitas yang nantinya akan berdampak pada peningkatan populasi dan mutu genetik ternak,'' ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa untuk jumlah akseptor IB tahun 2020 sebanyak 323 dan berhasil lahir sebanyak 133.
Tahun 2021 sebanyak 238 akseptor yang berhasil lahir sebanya 100 ekor. Tahun 2022 kondisi september 230 akseptor.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang Ir. Tri Harsa, M.P dalam materinya menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan IB merupakan upaya penerapan teknologi tepat guna yang merupakan solusi konkrit untuk peningkatan populasi dan mutu genetik ternak. Melalui kegiatan IB, penyebaran bibit Unggul baik lokal maupun ras-ras luar negeri untuk komoditi ternak sapi dan kerbau dapat dilakukan dengan murah,muda dan cepat, serta dapat meningkatkan pendapatan para peternak, karena peforma ternak yang dihasilkan secara genetik mengalami peningkatan secara signifikan.
"Semestinya kita harus mengetahui perkawinan terpogram dalam ternak. Proses perkawinan terprogram pada ternak itu diantaranya kita harus mencek sperma, mencek tingkat birahi dan, Mencek Reproduksi pada ternak,'' paparnya.
Turut hadir dalam kesempatan itu diantaranya Maksimus Nohos Kadis Peternakan, Gonsa Tombor (Kepala Bapelitbangda),Herman Kodi (Kadis Ketahanan pangan dan kelautan), Albertus Angkak (Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik), Kepala Desa Nanga Labang, Simplisius Abi Wagut, Kepala Desa Watu Mori, Kondradus Eku, masyarakat pemilik ternak dari kedua desa yang sudah menjalankan program IB, serta Siswa/i praktek dari SMKN 1 Kota Komba.
Penulis : Epoz Ngaja
Editor : Admin