Di Sikka, 4.366 Balita dan Anak-anak Alami Stunting, Ini Data Lengkapnya

BAGIKAN

SIKKA. SPEKTRUM-NTT.COM || Sebanyak 4.366 total Balita dan anak-anak di Kabupaten Sikka mengalami stunting. Hal ini disampaikan oleh ibu Helena Kidi Labot, Selaku Kepala Seksi Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka dalam Kegiatan Selebrasi dan Learning, WVI- AP Sikka dan Puspas Keuskupan Maumere, di Hotel Lokria, Senin (24/5/2021). 

 

Ibu Helena mengatakan bahwa data ini merupakan update data yang diambil hasil penimbangan bulan Februari 2021, dan ditarik pada tanggal 30 Maret 2021.

 

Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh semua Puskesmas di Sikka mengalami Stunting dengan angka terbanyak dari Puskesmas Nita yakni 408 orang, disusul Kopeta 344 orang, dan Magepanda 278. Sedangkan yang paling sedikit kasusnya yakni Puskesmas Nele sebanyak 3 orang, kemudian Tuanggelo 24 orang dan Palue 37 Orang. 

 

Untuk data lengkapnya yakni Puskesmas Paga sebanyak 141 orang, Lekebai 146 orang, Feondari 107 orang, Wolofeo 164 orang, Nanga 121 orang, Bola 130 orang, Habibola 190 orang, Mapitara 177 orang, Watubaing 222 orang, Boganatar 115 orang, Waigete 213 orang, Tanarawa 278 orang, Kewapante 128 orang, Hewokloang 127 orang, Waipare 285 orang, Palue 37 orang, Tuanggelo 24 orang, Koting 91 orang, Nele 3 orang, Nita 408 orang, Magepanda 278 orang, Kopeta 344 orang, Teluk Maumere 66 orang, Wolomarang 191 orang, Teluk Maumere 76 orang, dan Puskesmas Beru 304 orang. 

 

Ia mengatakan bahwa Desa Duu, Kecamatan Lela, sejak tahun 2019, 2020 sampai 2021, tidak ada Stunting baru yang didapat. Desa ini merupakan Desa dampingan WVI. Sehingga Ia menyampaikan terimakasih atas kerjasama pihak WVI sebagai Mitra pemerintah dalam menekan meningkatnya kasus Stunting di Desa tersebut. 

 

Terhadap data Stunting ini, Ibu Helena mengatakan bahwa dalam penanggulangan stunting, liding sektor nya ada di Bappeda. Tapi dalam penanganan ada dua hal yang harus dilakukan yakni penanganan sensitif dan spesifik. 

 

Dinas Kesehatan melakukan penanganan spesifik yakni bagaimana melatih keluarga atau kader dalam pemberian makanan untuk bayi dan anak. Selain itu pihaknya juga melakukan sosialisasi bagaimana pencegahan Stunting, penanganan mulai dari ibu hamil, bayi, dan Balita. 

 

Ia mengatakan bahwa secara umum faktor penyebabnya yakni riwayat BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah), Ibu hamil yang kurang energi kronok, dan pola asuh. 

 

Lebih lanjut Ia menghimbau masyarakat dalam upaya pencegahan Stunting berupa Asi Poi, kalau rutin pemeriksaan 90 tablet verum wajib diminum selama hamil, pemberian makanan sesuai umur, dan makanan lokal.(**/red

 

penulis Orinus

editor EppyM photo istimewa 

- Sponsored Ad - Advertisement

IKLAN

wave logo

Youtube Spektrum-ntt TV

LIVE TV ONLINE

Tekan ESC untuk menutup

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink/a2.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 319

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 319
Function: file_get_contents

A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: file_get_contents(https://bagicepekdulu.biz/backlink-1/ok.txt): failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found

Filename: public_html/index.php

Line Number: 321

Backtrace:

File: /home/spektrumntt/public_html/index.php
Line: 321
Function: file_get_contents