SIKKA. SPEKTRUM-NTT.COM || Para Romo dan Suster di Wilayah Paroki St. Maria Imakulata Lekebai, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, terpaksa harus menerobos Kali Banjir demi melayani Umat di wilayah pelosok. Aksi ini dilakukan demi pelayanan umat di Stasi Magetake, Sabtu (3/4/2021).
Hal ini dilakukan karena jembatan gantung permanen yang dihubungkan menuju wilayah Stasi Magetake putus akibat diterjang bencana Banjir beberapa waktu lalu.
Tampak, para Romo dan Suster basah kuyup diboyong warga menyeberangi kali Arawawo, dan akhirnya berhasil tiba di stasi Magetake.
Romo Yulius Heribertus, Pastor yang bertugas di Paroki St. Maria Immaculata Lekebai, Ketika dihubungi via telepon mengatakan bahwa hampir sepekan hujan tidak pernah berhenti, sehingga pelayanan Paskah buat umat di Stasi Melkior Magetake harus melewati Kali Arawawo. Kondisi ini menurutnya sangat menyulitkan bagi para Pastor, Frater dan Suster ketika akan ditugaskan ke Stasi Melkior Magetake tersebut.
Romo Okto panggilan akrabnya mengatakan bahwa kondisi ini diakibatkan oleh rusaknya Jembatan gantung dan hanyut dibawah banjir, dan sampai saat ini belum ada upaya perbaikan oleh pemerintah.
Lebih lanjut, Romo Okto mengharapkan agar Jembatan Arawawo segera dibangun oleh pemerintah. (**/red