SIKKA.spektrum-ntt.com || Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sikka meminta agar dana bantuan sosial untuk Mahasiswa sebesar Rp 1.700.000.000, dan Dana Biaya Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp 7.000.000.000, ditunda.
Permintaan penundaan ini disampaikan oleh DPRD Sikka melalui pendapat Badan Anggaran DPRD Sikka, terhadap pembahasan rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) Kabupaten Sikka tahun anggaran 2022, dalam rapat paripurna VIII masa sidang I tahun 2021, Selasa (5/10/2021)
Selain permintaan penundaan terhadap dana Bansos untuk Mahasiswa dan dana biaya tidak terduga, DPRD Sikka juga meminta agar dana penyertaan modal ke Bank NTT cabang Maumere dikurangi dari Rp. 6.000.000.000 menjadi Rp. 3.000.000.000. Sementara sisa pengurangan Dana penyertaan modal di Bank NTT cabang Maumere sebesar Rp 3.000.000.000 dialokasikan untuk menambah belanja TPP dan insentif Honorer Daerah.
DPRD Sikka juga meminta agar dana penyertaan modal ke Perumda Wair Puan sebesar Rp 4.500.000.000, dan dana anggaran untuk Bela Beli Sikka sebesar Rp 200.000.000, juga ditunda.
Sementara itu, pagu anggaran untuk belanja Tunjangan Penambah Penghasilan (TPP) dan insentif Honorer daerah sebesar Rp 44.000.000.000