Oleh : Vienelda Selan
Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cenda Kupang
Mulut hampir dingin menyebutkan nama si manis corona. Corona telah dikawini oleh seantero dunia dan sudah berstatus sosial baru makanya harus menghormatinya dengan tidak lagi menyebut secara asal-asalan namanya ini.
Sekalipun demikian kenangan cinta antara corona dan seluruh belahan dunia telah terjalin erat. Kunjunganya menciptakan protokol baru dengan acara yang tertata rapi. Keamanan berlapis mengawal sang putri mahkota supaya lapisan masyarakat tidak menyentuhnya. Ia benar mempesona tapi ia nirwana dan berduri yang dapat membahayakan mereka yang bersenggolan langsung dengannya.
Formasi bayangan disiapkan dimana-mana guna menyambutnya. Semua bukan demi menghormati kedatangan sang putri tapi rasa takut jika didapati dalam keadaan tidak siap. Sebagai suatu tindakan menghindari bahaya kematian atas kunjungannya maka harus bersiap dan bersikap preventif.
Sebagai rasa hormat yang tertinggi pada kunjungannya semua kepala negara menginstruksikan ISTIRAHAT DI TEMPAT karena tamu negara sedang memeriksa seluruh barisan dari kampung-kampung sampai seluruh situasi kota dengan segala macam hingar bingarnya.
Demi keamanan sang tamu maka seluruh lapisan masyarakat terlebih dahulu harus tertib diri dengan tidak mengadakan aktivitas. Seluruh kegiatan harus stop dan lalu lintas darat, laut dan udara harus distopkan demi keamanan dan keselamatan semua saja.
Bahaya dan biaya yang tercipta;
3.Biaya penanganan covid-19 baik oleh WHO dan negara-negara dunia ini mencapai angka yang sangat signifikan.
Hadiah yang diberikan corona;
Lahan baru/kehidupan baru;
Keistimewaan Kesehatan;
Kau corona telah masuk dalam cerita jaman ini. Semua telah menyebutmu sesuai namamu sebagai si cantik jaman ini. Engkau begitu mempesona seluruh belahan dunia ini. Semua mengagumimu dengan hanya berdiam dan berhati-hati menghadapimu.
Air mata dunia telah tertetes membasahi pipi para kepala negara dan semua saja yang menghadapi kedatanganmu yang mulia ini. Liang tanah terisi jenazah tanpa seremoni. Kejam kau kejam memberantas kekuatan dan kemampuan manusia menghadap kematian.
Kau datang meluluh lantakkan kekuatan manusia secara medis dan secara peralatan. Suatu cara pandang baru sekaligus merubah konsep bahwa manusia sesungguhnya terbatas menghadapi kekuatan alam ciptaan Allah Yang Maha Kuasa.
Pada akhirnya engkau corona datang dan membekali manusia bahwa semua cara akan selesai/habis maka yang tersisa yaitu semua harus kembali berseru kepada Tuhan Allah Yang Maha Kuasa, untuk dapat menyelenggarakan atas segala kejadian yang terjadi di atas muka bumi ini.
Mengenang kejadian yang menggerogot dunia.
Selamat atas kunjungan corona dan selamat berpisah karena kejahatan yang membekas