SIKKA. SPEKTRUM-NTT.COM || Kepala Desa Mbengu, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, akhirnya mencabut Surat Keputusan (SK) pemberhentian Sekertaris Desanya atas nama Helmene Gildus.
Pencabutan SK Kepala Desa Mbengu nomor 12 tahun 2021 tertanggal 20 Desember 2021 tentang pemberhentian perangkat Desa, tertuang dalam keputusan Kepala Desa Mbengu nomor 13 tahun 2021.
Didalam surat keputusan tertanggal 29 Desember 2021, Kepala Desa Mbengu memutuskan dan menetapkan, pencabutan SK Kepala Desa Mbengu nomor 12 tahun 2021 tentang pemberhentian perangkat Desa karena dinyatakan tidak prosedural dan menyalahi ketentuan yang diatur dalam pasal 51 dan pasal 52 ayat 1 dan 2 undang-undang nomor 6 tahun 2014 tetang Desa.
Selanjutnya, mengembalikan saudara Helmene Gildus ke posisi jabatan sesuai keputusan Kepala Desa Mbengu nomor 8 tahun2017 tentang pengangkatan perangkat Desa, dan keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Sementara itu, Camat Paga, Anselmus Laka, S.Sos, mengeluarkan surat kepada Kepala Desa Mbengu, tertanggal 28 Desember 2021, yang isinya meminta untuk pencabutan SK Pemberhentian Sekdes Mbengu.
Alasannya, berdasarkan kajian Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sikka tanggal 27 Desember 2021, Bahwa Pemberhentian Sekertaris Desa Mbengu dinyatakan tidak prosedural, dan menyalahi ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal pasal 51 ayat 1 dan 2 undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.
Helmene Gildus, Sekertaris Desa Mbengu, ketika dihubungi Media ini, Kamis (30/12/2021), menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bupati Sikka dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang telah mempertimbangkan dan membatalkan keputusan Kepala Desa Mbengu yang tidak sesuai prosedur tersebut.
Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Camat Paga dan Kepala Desa Mbengu, yang setelah menerima hasil kajian Kepala Dinas PMD, langsung merespon dengan mengeluarkan SK pembatalan pemberhentian dirinya dari perangkat Desa.
Menurutnya, kejadian ini menjadi pembelajaran untuk selalu berhati-hati dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelayan masyarakat, serta menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak apabila selama dalam menjalankan tugas tidak membuat banyak orang merasa puas.
“Ini menjadi pembelajaran untuk saya agar selalu berhati-hati dalam menjalankan tugas, dan saya menyampaiakan permintaan maaf apabila banyak orang yang tidak puas dengan kinerja saya”, Ungkapnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk selalu objektif dalam melihat segala persoalan yang ada didalam masyarakat agar tidak menimbulkan masalah yang berkepanjangan.
***Oris R_