Malaka.Spektrum-ntt.com || Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Malaka kesal karena Bupati Malaka telah mengabaikan permintaan audiensi, sejak tanggal 23 Mei 2023 yang lalu.
Hal ini disampaikan oleh Yasintus Aryanto Opat, Presidium Gerakan Kemasyarakatan Sekretariat PMKRI Malaka melalui rilisan tertulis yang diterima media ini, Rabu, (07/06/23).
Dirinya bersama jajaran Dewan Pimpinan Cabang, PMKRI Malaka kesal karena, sejauh ini belum ada konfirmasi dari kepala bagian umum yang waktu itu menerima surat dari PMKRI Malaka.
"Kami kesal, karena kami sudah bersurat ke Bupati Malaka sejak tanggal 23 Mei 2023 lalu, hingga hari ini tanggal 05 Juni 2023 belum ada konfirmasi," jelas Aryanto.
Yanto pun menambahkan bahwa maksud permintaan audience tersebut penting karena berkaitan erat dengan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Malaka.
"Permintaan audience ini penting. Yang kami ingin diskusikan dengan bapak Bupati Malaka berkaitan dengan Program Swasembada Pangan dan misi pemberantasan korupsi yang sampai hari ini belum tuntas terealisasi," tambah Yanto.
Aryanto Opat menandaskan bahwa dirinya Prihatin dengan keadaan masyarakat di pedesaan sebab, sampai hari ini sesuai dengan hasil advokasinya, ia Yanto Opat menemukan banyak keluhan dari masyarakat terkait misi pemberantasan korupsi yang disampaikan oleh bupati Malaka sewaktu kampanye politik pemilihan kepala daerah 2020.
"Sebagai anak muda juga sebagai mahasiswa, saya prihatin dengan keadaan sekarang di kabupaten Malaka. Saya sudah mengadvokasi di beberapa desa terkait misi pemberantasan korupsi bapak bupati Malaka ini. Banyak masyarakat protes. Karena misi bapak bupati ini tidak tuntas," Tandas Yanto, Presedium Gerakan Kemasyarakatan periode 2022/2023 itu.
Dirinya, Yanto Opat menduga, bahwa ini mungkin saja bupati Malaka ingin mengabaikan permintaan audience dari Mahasiswa. Selain itu, ia juga menyatakan mosi ketidakpercayaan terhadap pemerintah dalam hal ini bupati Malaka.
"Jangan sampai bapak bupati mau menghindar dari mahasiswa. Dengan ini kami nyatakan bahwa kami tidak percaya bapak bupati, karena hanya bisa beretorika, dan menciptakan perpecahan di kalangan masyarakat kecil," ketus Yanto.
Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Malaka itu juga mengatakan bahwa ia dan jajarannya akan turun ke jalanan dengan membawa masa lebih banyak, jika bupati Malaka selalu menghindar ketika diminta untuk beraudiensi.
"Kalau memang bapak bupati Malaka selalu menghindar dari mahasiswa, kami akan turun kejalan dengan membawa masa lebih banyak, karena sejauh ini banyak hal yang janggal. Tetapi bapak bupati Malaka seolah tidak mengetahui hal itu," pungkas Yanto Opat.
Hingga berita ini diturunkan, bupati Malaka tidak memberi respon saat dikonfirmasi wartawan. (*Tim)